Efek Placebo atau Terapi Efektif? Kerokan dalam Perspektif Kesehatan Modern
Kerokan menjadi salah satu pengobatan yang masih dilakukan sebagian masyarakat untuk mengurangi gejala masuk angin.--
BACA JUGA:Turunkan Risiko Batu Ginjal dan Kanker dengan Jeruk Nipis Setiap Hari
Namun, efek relaksasi yang dirasakan setelah kerokan kemungkinan besar berasal dari sensasi hangat dan stimulasi saraf pada kulit, yang memberikan rasa nyaman.
Sehingga, efek tersebut lebih berkaitan dengan respons tubuh terhadap rangsangan eksternal daripada penyembuhan penyakit secara langsung.
Manfaat Kerokan dari Perspektif Medis
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kerokan dapat memberikan manfaat tertentu, terutama dalam hal pengurangan nyeri.
Misalnya, sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Pain Research menemukan bahwa terapi kerokan bisa membantu mengurangi nyeri pada pasien yang menderita migrain dan nyeri punggung.
Dalam konteks ini, kerokan berfungsi sebagai terapi komplementer untuk mengurangi ketegangan otot dan memperbaiki sirkulasi darah di area yang nyeri.
Dari sudut pandang psikologis, kerokan juga dapat memberikan efek placebo.
Rasa lega yang dirasakan setelah kerokan bisa jadi disebabkan oleh keyakinan individu bahwa mereka akan merasa lebih baik setelah menjalani pengobatan tersebut.
Efek placebo ini, meskipun tidak bersifat langsung menyembuhkan penyakit, tetap dapat membantu meningkatkan perasaan positif seseorang terhadap kesehatannya.
Risiko Kerokan
Meski memiliki beberapa manfaat, kerokan juga memiliki risiko, terutama jika dilakukan secara berlebihan atau tidak higienis.
Salah satu risiko utama adalah infeksi kulit.
Ketika kerokan menyebabkan luka atau abrasi pada kulit, ada kemungkinan bakteri dapat masuk dan menyebabkan infeksi.
Selain itu, pecahnya pembuluh darah kapiler di bawah kulit bisa menimbulkan memar yang parah, terutama pada individu dengan kondisi tertentu seperti gangguan pembekuan darah.