Yaitu bilangan tak berdimensi yang menggambarkan perbandingan antara gaya inersia dengan gaya viskositas dalam fluida.
Secara umum, jika nilai bilangan Reynolds:
- Re < 2.000, maka aliran cenderung laminar.
- Re > 4.000, maka aliran cenderung turbulen.
- Re antara 2.000 – 4.000, disebut zona transisi.
Ciri-Ciri Aliran Laminar
1. Aliran Teratur
Partikel-partikel fluida bergerak dalam lintasan yang lurus dan sejajar.
2. Minim Pusaran
Hampir tidak ada gangguan atau pusaran dalam aliran.
3. Kecepatan Stabil
Aliran bersifat stabil dan mudah diprediksi.
4. Gaya Viskositas Dominan
Hambatan dalam aliran terutama disebabkan oleh viskositas fluida, bukan oleh turbulensi.
Contoh Penerapan Laminar Flow
Laminar flow memiliki banyak aplikasi praktis, terutama dalam bidang teknik, kesehatan, dan penelitian:
Aliran darah dalam kapiler
Di pembuluh darah kecil, aliran darah bersifat laminar untuk memungkinkan pertukaran zat secara efisien.
Ruangan steril (clean room)
Digunakan di laboratorium atau ruang operasi untuk mencegah kontaminasi.
Aliran udara dibuat laminar agar partikel debu tidak mengendap secara acak.
Desain pipa industri
Dalam sistem pipa tertentu, laminar flow dibutuhkan untuk menghindari kerusakan atau korosi akibat turbulensi.
Fenomena laminar flow terjadi ketika fluida mengalir dengan kecepatan rendah dan gaya viskositas mendominasi sehingga menghasilkan aliran yang halus, sejajar, dan stabil.
Kondisi ini sangat berguna dalam berbagai aplikasi yang memerlukan kontrol tinggi terhadap aliran fluida.
Memahami laminar flow bukan hanya penting dalam fisika fluida, tetapi juga berperan besar dalam rekayasa, kedokteran, hingga teknologi modern.
Dengan memahami parameter seperti bilangan Reynolds dan sifat fisik fluida, kita dapat merancang sistem aliran yang sesuai dengan kebutuhan, baik untuk kenyamanan, efisiensi, maupun keamanan.