BACA JUGA:Panas Terik? Cukup 5 Menit, AC Polytron Smart Neuva Pro Bikin Ruangan Sejuk Total!
Di saat pemerintah pusat sedang gencar melakukan efisiensi anggaran, Pemkab Banyuasin semestinya menyesuaikan arah kebijakannya.
Namun demikian, hingga berita ini diturunkan, Kepala DPPPA Dalduk KB Banyuasin, Yosi Zartini, belum berhasil dikonfirmasi.
Upaya wartawan untuk mendapatkan klarifikasi mengenai rincian dan urgensi anggaran makan minum tersebut belum membuahkan hasil.
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Banyuasin, Erwin Ibrahim, memberikan penjelasan terkait polemik tersebut.
BACA JUGA:Minat Pendaftar Calon Murid Baru di SDN 32 Talang Kelapa Membludak
Menurutnya, anggaran makan minum yang terlihat besar tersebut memang dialokasikan untuk kegiatan sepanjang tahun yang melibatkan ribuan kader dan penyuluh Keluarga Berencana.
“Itu untuk penyuluh KB serta kader KB, dan itu jumlahnya ribuan,” ujar Erwin saat dikonfirmasi oleh wartawan sumeks.
Ia menjelaskan bahwa kegiatan penyuluhan, evaluasi, dan pembinaan kader dilakukan secara rutin di berbagai titik sepanjang tahun, sehingga wajar jika akumulasi anggaran konsumsi menjadi besar.
BACA JUGA:Pramuka Penggalang Ramu Pangkalan Gugus SDN 2 Muara Padang Dilantik
“Kegiatannya sendiri dilaksanakan sepanjang tahun, dengan tujuan evaluasi dan pelaksanaan lapangan,” tambahnya.
Kendati demikian, publik tetap berharap adanya transparansi dan rasionalisasi penggunaan anggaran, agar setiap rupiah yang dibelanjakan benar-benar memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat.
Kritik dari lembaga pengawasan anggaran seperti LEMAN diharapkan menjadi refleksi bagi Pemkab Banyuasin untuk lebih cermat dalam perencanaan keuangan daerah, terutama dalam situasi fiskal yang menuntut kehati-hatian dan efisiensi tinggi.
Apalagi, alokasi anggaran publik kini menjadi perhatian utama, baik oleh masyarakat maupun lembaga pengawas independen.
Keseimbangan antara kegiatan operasional dan manfaat langsung kepada warga harus menjadi pedoman utama dalam setiap kebijakan penganggaran. Jika tidak, maka kekhawatiran seperti yang disampaikan LEMAN bukan tidak mungkin menjadi kenyataan.