Konsumsi rutin ubi jalar ungu dalam pola makan harian diketahui dapat meningkatkan daya ingat dan memperbaiki kemampuan belajar, terutama pada orang dewasa dan lansia.
Bahkan, beberapa studi pada hewan percobaan menunjukkan bahwa tikus yang diberi ekstrak ubi jalar ungu menunjukkan peningkatan performa dalam tes memori dibandingkan tikus yang tidak mengonsumsinya.
Selain kaya akan antosianin, ubi jalar ungu juga mengandung vitamin C, vitamin E, serta berbagai mineral penting seperti mangan dan kalium yang semuanya berperan dalam menjaga kesehatan sistem saraf.
Vitamin C dan E dikenal sebagai antioksidan alami yang membantu mencegah kerusakan saraf, sedangkan kalium mendukung fungsi saraf dan otot.
Menariknya lagi, ubi jalar ungu memiliki indeks glikemik yang relatif rendah, sehingga aman dikonsumsi oleh penderita diabetes.
Dengan kandungan serat yang tinggi, umbi ini juga membantu menjaga kestabilan kadar gula darah, yang turut berperan dalam menjaga kesehatan otak karena fluktuasi gula darah yang ekstrem dapat berdampak negatif pada konsentrasi dan energi mental.
Untuk mendapatkan manfaat maksimal, ubi jalar ungu bisa dikonsumsi dengan cara direbus, dikukus, atau dipanggang tanpa tambahan gula atau lemak berlebih.
Hindari menggorengnya karena proses tersebut bisa merusak sebagian kandungan antioksidan dan menambah lemak jenuh yang tidak baik untuk otak.
Kesimpulannya, ubi jalar ungu bukan hanya makanan yang lezat dan mengenyangkan, tetapi juga merupakan asupan cerdas bagi kesehatan otak.
Dengan rutin mengonsumsinya, Anda dapat menurunkan risiko gangguan kognitif, menjaga daya ingat tetap tajam, dan mendukung fungsi otak secara menyeluruh.
Sebuah langkah sederhana namun berdampak besar untuk kualitas hidup di masa depan.