Gagal ke Final China Open 2025, Jafar/Felisha Siap Evaluasi dan Tatap Kejuaraan Dunia

Minggu 27 Jul 2025 - 10:00 WIB
Reporter : Apriyanti
Editor : Apriyanti

Pertarungan berlanjut ke gim ketiga yang berlangsung sangat ketat.

Setelah interval, Jafar/Felisha sempat tertinggal akibat tekanan angin di lapangan yang memengaruhi kontrol permainan mereka.

Situasi tersebut dimanfaatkan Jiang/Wei dengan baik, terutama ketika Felisha harus berhadapan langsung dengan keunggulan permainan net Wei Ya Xin.

Di poin-poin krusial, kesalahan sendiri dari pasangan Indonesia memberi keuntungan bagi lawan.

Upaya mereka untuk kembali mengejar poin selalu terbentur dengan pertahanan rapat dan agresivitas pasangan China.

Akhirnya, gim ketiga pun ditutup dengan kemenangan tuan rumah, 21-16.

Usai pertandingan, Felisha menyampaikan rasa syukurnya bisa melangkah hingga semifinal di ajang sebesar ini.

“Puji Tuhan bisa sampai di semifinal di ajang Super 1000 ini. Sebenarnya tidak mau kalah tapi ini hasilnya, kami harus terima. Setelah ini alihkan pikirannya ke turnamen berikutnya, pertandingan yang besar, Kejuaraan Dunia,” ungkapnya.

Felisha juga mengaku cukup puas dengan pencapaian dan permainan mereka selama turnamen ini.

“Kami cukup senang dengan apa yang kami tampilkan di sini, kami bisa mengimbangi pasangan-pasangan top. Kami merasa level kami sudah tidak terlalu jauh dengan mereka, hanya kami perlu lebih konsisten lagi di lapangan. Secara pribadi, saya harus meningkatkan antisipasi dan power,” tambahnya.

Sementara itu, Jafar menyoroti pentingnya kontrol emosi dan ketenangan di momen-momen krusial.

“Kami harus meningkatkan ketenangan, mengurangi mati-mati sendiri di poin-poin krusial. Lawan juga sebenarnya sama banyak mati sendiri tapi kami masih lebih banyak,” ucap Jafar.

Ia juga menyoroti faktor angin yang memengaruhi permainan mereka, terutama setelah interval gim ketiga.

“Tadi kami mainnya terlalu hati-hati, jadi ragu untuk melakukan pengembalian atau angkat bola. Sementara Wei Ya Xin permainan depannya bagus jadi ketika kami memaksa mengembalikan bola setengah, terhadang terus,” jelasnya.

Pasangan muda ini menyatakan siap melakukan evaluasi besar-kecil dari turnamen ini demi hasil lebih baik di ajang selanjutnya.

Fokus kini tertuju pada Kejuaraan Dunia, turnamen besar berikutnya yang akan menjadi pembuktian perkembangan mereka.

Kategori :