Tanpa diduga, Hsieh/Hung mencuri gim pertama dengan skor 21-19.
Tak ingin menyerah begitu saja, Trias/Rachel mencoba bangkit di gim kedua.
Mereka tampil lebih tenang dan mulai membaca pola permainan lawan dengan baik.
Kombinasi serangan dan pertahanan solid membuat pasangan Indonesia akhirnya unggul di gim kedua dengan skor 21-18.
Sayangnya, saat momentum seharusnya berada di tangan mereka, Trias/Rachel justru kesulitan menjaga konsistensi permainan di gim penentu.
Meski sempat unggul dalam perolehan poin, beberapa kesalahan yang tak perlu kembali terjadi, membuka peluang bagi pasangan Chinese Taipei untuk mengejar.
Di sisi lain, Hsieh/Hung tampil lebih percaya diri dan disiplin dalam menutup celah.
Mereka memanfaatkan momen saat Trias/Rachel goyah untuk membalikkan keadaan dan akhirnya mengunci kemenangan dengan skor 21-17 di gim ketiga.
Kekalahan ini tentu menjadi pukulan bagi Trias/Rachel yang sebelumnya tampil cukup meyakinkan di babak-babak awal turnamen.
Meski begitu, perjuangan mereka hingga ke semifinal tetap patut diapresiasi sebagai proses menuju kematangan permainan.
Dengan hasil ini, Indonesia harus mengubur salah satu peluang meraih gelar di sektor ganda putri pada Macau Open 2025.
Namun, pengalaman berharga dari pertandingan ini diharapkan bisa menjadi modal penting bagi Trias/Rachel untuk tampil lebih kuat dan stabil di turnamen-turnamen berikutnya.
Sebagai pasangan muda yang tengah naik daun, konsistensi dan mental tanding akan menjadi kunci utama bagi mereka untuk menembus level yang lebih tinggi di panggung internasional.
Meskipun gagal ke final, langkah mereka tetap membuka harapan besar bagi regenerasi ganda putri Indonesia.