Pelatihan intensif dengan simulasi pertandingan yang menyerupai kondisi di Olimpiade dapat membantu meningkatkan kesiapan mental dan teknis mereka.
Di sektor ganda putra, pasangan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto tersingkir di babak 32 besar setelah dikalahkan oleh rekan senegara, Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin, dengan skor 14-21, 17-21.
Kekalahan dari sesama pemain Indonesia ini menunjukkan bahwa persaingan internal sangat ketat dan memerlukan strategi yang lebih matang.
Fajar/Rian perlu meningkatkan koordinasi dan komunikasi di lapangan. Selain itu, mereka harus lebih fleksibel dalam mengubah taktik selama pertandingan, menyesuaikan dengan kondisi lawan dan situasi permainan.
Penguatan mental untuk menghadapi tekanan dan ekspektasi juga menjadi kunci untuk bisa tampil maksimal di Olimpiade Paris 2024.
Pasangan ganda putri Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti juga belum berhasil menunjukkan performa terbaik mereka, terhenti di babak kedua oleh pasangan Malaysia, Pearly Tan/Thinaah Muralitharan dengan skor 18-21, 19-21.
Evaluasi terhadap pola permainan dan peningkatan sinergi antara Apriyani dan Fadia perlu dilakukan.
Sebagai pasangan yang relatif baru, mereka memerlukan lebih banyak waktu bermain bersama untuk membangun chemistry dan pemahaman yang lebih baik.
Latihan intensif dengan fokus pada kekuatan fisik dan taktik serangan serta pertahanan akan sangat bermanfaat.
Pasangan ganda campuran Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari juga belum menunjukkan hasil yang memuaskan, tersingkir di babak awal dari pasangan Chinese Taipei, Yang Po-Hsuan/Hu Ling Fang dengan skor 16-21, 21-18, 17-21.
Rinov/Pitha perlu lebih sering berlatih untuk meningkatkan koordinasi dan pemahaman satu sama lain di lapangan.
Perlu juga diterapkan latihan yang fokus pada peningkatan kecepatan dan respons terhadap pukulan lawan, serta kemampuan untuk mengambil keputusan cepat di tengah pertandingan.
Latihan simulasi pertandingan dengan tekanan tinggi bisa membantu mereka mengasah kemampuan ini.
Satu-satunya sektor yang memberikan harapan lebih adalah tunggal putri, di mana Gregoria Mariska Tunjung berhasil mencapai perempat final sebelum dikalahkan oleh wakil China, Wang Zhi Yi dengan skor 8-21, 18-21.
Meskipun demikian, Gregoria perlu terus meningkatkan kemampuan dan konsistensinya untuk bisa bersaing di level tertinggi.
Pelatihan fisik dan mental yang terintegrasi serta evaluasi strategi permainan harus menjadi fokus utama.