Rasa: Jahe putih memiliki rasa yang lebih lembut dan tidak terlalu pedas, sehingga cocok digunakan dalam berbagai masakan, seperti sup, kari, dan teh.
Kandungan Nutrisi: Jahe putih mengandung gingerol, yang merupakan senyawa aktif utama dengan sifat antioksidan dan anti-inflamasi.
BACA JUGA:7 Rekomendasi Jus yang Cocok Diminum Saat Pagi Hari untuk Memulai Hari dengan Segar dan Sehat
BACA JUGA:Kenali Gejala Awal Terkena Stroke: Pentingnya Deteksi Dini untuk Penanganan yang Efektif
Namun, kandungan gingerol dalam jahe putih lebih rendah dibandingkan dengan jahe merah.
Manfaat Kesehatan: Jahe putih sering digunakan untuk mengatasi masalah pencernaan, seperti mual, kembung, dan gangguan pencernaan lainnya.
Selain itu, jahe putih juga dapat membantu meredakan gejala flu dan batuk ringan.
2. Jahe Emprit (Jahe Kecil)
Jahe emprit, yang juga dikenal sebagai jahe kecil, adalah varietas jahe yang lebih kecil dan lebih tipis dibandingkan dengan jahe putih.
Jahe ini sering digunakan dalam pembuatan jamu dan obat tradisional karena kandungan senyawa aktifnya yang cukup tinggi.
Penampilan: Rimpang jahe emprit lebih kecil dan lebih ramping dibandingkan dengan jahe putih.
Kulitnya berwarna kekuningan dengan daging rimpang yang lebih keras.
Rasa: Jahe emprit memiliki rasa yang lebih pedas dan tajam dibandingkan dengan jahe putih, meskipun tidak sepedas jahe merah.
Rasa pedasnya membuat jahe ini lebih cocok digunakan dalam minuman herbal dan jamu.
Kandungan Nutrisi: Jahe emprit mengandung gingerol dan shogaol dalam konsentrasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan jahe putih.