Kedua senyawa ini memiliki sifat antioksidan dan anti-inflamasi yang kuat.
Manfaat Kesehatan: Karena kandungan senyawa aktifnya yang lebih tinggi, jahe emprit sering digunakan dalam pengobatan tradisional untuk mengatasi masalah pencernaan, meningkatkan sistem imun, dan meredakan nyeri sendi.
3. Jahe Merah
Jahe merah adalah jenis jahe yang dikenal memiliki kandungan senyawa aktif yang paling tinggi di antara ketiga jenis jahe ini.
Rimpangnya yang berwarna merah mencolok membuatnya mudah dikenali.
Penampilan: Jahe merah memiliki rimpang yang lebih kecil dan lebih keras dibandingkan dengan jahe putih, namun lebih tebal dari jahe emprit.
Kulitnya berwarna merah kecokelatan, sementara dagingnya berwarna kuning kemerahan.
Rasa: Jahe merah memiliki rasa yang paling pedas dan tajam di antara semua jenis jahe.
Rasa pedas ini berasal dari kandungan gingerol dan shogaol yang tinggi, yang membuatnya sering digunakan dalam pengobatan tradisional dan ramuan herbal.
Kandungan Nutrisi: Jahe merah mengandung gingerol, shogaol, dan zingeron dalam konsentrasi yang sangat tinggi.
Senyawa-senyawa ini memiliki sifat antioksidan, anti-inflamasi, antikanker, dan antimikroba yang kuat.
Manfaat Kesehatan: Jahe merah memiliki beragam manfaat kesehatan, termasuk meningkatkan sistem imun, meredakan nyeri sendi, mengatasi masalah pencernaan, menurunkan kadar gula darah.
Dan bahkan mengurangi risiko kanker. Jahe merah juga sering digunakan sebagai bahan utama dalam pembuatan minyak esensial dan jamu untuk mengatasi berbagai penyakit.
Perbedaan Utama di Antara Ketiga Jenis Jahe
Ukuran dan Penampilan: Jahe putih (jahe gajah) memiliki rimpang terbesar dan paling gemuk, sedangkan jahe emprit memiliki rimpang yang lebih kecil dan ramping.