Namun, pada beberapa individu yang menderita gangguan pencernaan.
Terutama mereka yang memiliki gangguan motilitas usus atau sindrom iritasi usus besar (IBS), serat dari sawo bisa memperparah gejala seperti kembung dan perut kembung.
Selain itu, sawo juga mengandung tanin, senyawa yang dapat menyebabkan sembelit pada beberapa orang.
Terutama jika dikonsumsi dalam jumlah besar.
Oleh karena itu, penderita dispepsia atau gangguan pencernaan lainnya disarankan untuk mengonsumsi sawo dengan hati-hati dan dalam jumlah terbatas.
5. Alergi Buah
Meskipun jarang, ada beberapa individu yang mungkin memiliki alergi terhadap buah sawo.
Alergi buah sering kali disebabkan oleh reaksi sistem kekebalan tubuh terhadap protein tertentu yang ditemukan dalam buah tersebut.
Gejala alergi bisa bervariasi mulai dari yang ringan seperti gatal-gatal di mulut dan bibir, hingga yang lebih parah seperti kesulitan bernapas atau anafilaksis, yang memerlukan perhatian medis segera.
Jika Anda memiliki riwayat alergi terhadap buah-buahan tertentu atau mengalami reaksi alergi setelah mengonsumsi sawo, sangat disarankan untuk menghindari buah ini dan berkonsultasi dengan dokter untuk evaluasi lebih lanjut.
6. Penyakit Ginjal
Penyakit ginjal kronis adalah kondisi di mana ginjal kehilangan kemampuan mereka untuk menyaring limbah dan cairan dari darah secara efektif.
Penderita penyakit ginjal sering kali harus memantau asupan kalium mereka, karena ginjal yang rusak mungkin tidak mampu membuang kelebihan kalium dari tubuh dengan efisien.
Sawo adalah buah yang mengandung kadar kalium yang cukup tinggi, dan konsumsi berlebihan dapat menyebabkan hiperkalemia, suatu kondisi di mana kadar kalium dalam darah menjadi terlalu tinggi.
Hiperkalemia bisa sangat berbahaya, terutama bagi penderita penyakit ginjal, karena dapat menyebabkan masalah serius seperti gangguan irama jantung.
Oleh karena itu, bagi penderita penyakit ginjal, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi sebelum memasukkan sawo ke dalam diet mereka.