2. Gaya Hidup yang Tidak Sehat
Gaya hidup yang tidak sehat juga berperan besar dalam menghambat upaya penurunan tekanan darah.
Faktor-faktor seperti diet tinggi garam, konsumsi alkohol berlebihan, dan kebiasaan merokok dapat memperburuk hipertensi.
Meskipun banyak penderita hipertensi mengetahui dampak negatif dari kebiasaan ini, perubahan gaya hidup sering kali sulit dilakukan karena kecanduan atau kebiasaan lama.
Diet yang kaya garam dan lemak, serta pola makan yang tidak teratur, dapat meningkatkan tekanan darah dan menyulitkan pencapaian angka tekanan darah yang diinginkan.
3. Kondisi Kesehatan Lain
Hipertensi sering kali tidak berdiri sendiri, melainkan terkait dengan kondisi kesehatan lainnya seperti diabetes, obesitas, dan sindrom metabolik.
Kondisi-kondisi ini dapat mempersulit pengelolaan tekanan darah.
Misalnya, diabetes dapat merusak pembuluh darah, yang pada gilirannya mempengaruhi tekanan darah.
Obesitas dapat menyebabkan resistensi insulin dan peradangan, yang juga dapat memperburuk hipertensi.
Penanganan kondisi-kondisi ini sering kali memerlukan pendekatan yang komprehensif dan multidisiplin.
4. Stres dan Kesehatan Mental
Stres adalah faktor signifikan yang mempengaruhi tekanan darah.
Penderita hipertensi yang mengalami tingkat stres tinggi sering kali mengalami lonjakan tekanan darah yang temporer.
Stres kronis dapat menyebabkan ketegangan otot, peningkatan produksi hormon stres seperti kortisol, dan perubahan dalam pola makan, yang semuanya dapat berdampak negatif pada tekanan darah.
Mengelola stres melalui teknik relaksasi, terapi, dan aktivitas fisik adalah penting, tetapi banyak orang kesulitan mengimplementasikan strategi ini secara efektif.