2. Riwayat Penggumpalan Darah (Trombosis)
Orang yang memiliki riwayat penggumpalan darah atau trombosis, baik di pembuluh darah arteri maupun vena, sangat tidak dianjurkan untuk menggunakan pil KB.
Estrogen dalam pil KB diketahui dapat meningkatkan risiko pembekuan darah, yang dapat menyebabkan komplikasi serius seperti trombosis vena dalam (deep vein thrombosis) atau emboli paru.
Wanita dengan faktor risiko genetik untuk penggumpalan darah, seperti faktor V Leiden, juga sebaiknya menghindari pil KB.
3. Migrain dengan Aura
Migrain dengan aura adalah jenis sakit kepala parah yang disertai dengan gangguan visual atau sensorik, seperti melihat kilatan cahaya atau kehilangan sebagian penglihatan.
Wanita yang mengalami migrain dengan aura memiliki risiko lebih tinggi terkena stroke.
Penggunaan pil KB yang mengandung estrogen dapat meningkatkan risiko ini lebih lanjut.
Karena itu, wanita dengan migrain jenis ini disarankan untuk menghindari penggunaan pil KB yang mengandung hormon estrogen.
4. Kanker Payudara
Wanita yang memiliki riwayat kanker payudara, baik dalam keluarga maupun secara pribadi, tidak dianjurkan menggunakan pil KB, terutama jika kankernya sensitif terhadap hormon estrogen.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa penggunaan pil KB yang mengandung estrogen dapat meningkatkan risiko terkena kanker payudara, meskipun risikonya relatif kecil.
Bagi wanita yang sudah memiliki riwayat kanker payudara, penggunaan pil KB bisa memperburuk kondisi atau mempercepat perkembangan kanker.
5. Diabetes dengan Komplikasi
Wanita yang menderita diabetes dengan komplikasi seperti kerusakan pembuluh darah, ginjal, atau saraf (neuropati diabetik) sebaiknya tidak menggunakan pil KB.
Kandungan estrogen dalam pil KB dapat memperburuk komplikasi diabetes, terutama yang berhubungan dengan pembuluh darah.