BACA JUGA:Ramaikan Senkul, Disnaker Bakal Gandeng Berbagai Organisasi dan Hadirkan Live Music
Namun, meski telah bekerja sama dalam satu pemerintahan, Slamet sebagai calon bupati dari pasangan SELFI memiliki pandangan tersendiri terkait pengembangan Banyuasin ke depan.
Menanggapi pernyataan Askolani, Slamet menegaskan bahwa jika ia terpilih menjadi bupati, fokus utamanya adalah pada penuntasan sejumlah masalah infrastruktur yang masih menjadi keluhan masyarakat.
"Kita tidak bisa menutup mata bahwa masih banyak jalan yang rusak di ibu kota. Ini menjadi prioritas utama kami jika terpilih nanti.
BACA JUGA:KAI Ingatkan Masyarakat Tidak Beraktivitas di Jalur Kereta
Selain itu, kami juga akan membangun kawasan wisata baru yang lebih menarik, menuntaskan persoalan sampah yang sering dikeluhkan warga, serta memperbaiki penerangan jalan yang belum merata di banyak tempat," kata Slamet.
Ia juga menyoroti pentingnya percepatan penanganan sampah yang dinilai menjadi masalah serius di Banyuasin.
Menurut Slamet, meski sudah ada beberapa upaya yang dilakukan, permasalahan ini belum terselesaikan dengan baik.
BACA JUGA:PGRI Kabupaten Banyuasin Sosialisasi KTA Digital
Oleh karena itu, Slamet bersama pasangannya, Alfi N Rustam, akan menempatkan hal tersebut sebagai salah satu prioritas utama dalam program mereka, termasuk air bersih.
Debat tersebut berlangsung hangat dan memunculkan berbagai gagasan pembangunan dari kedua pasangan calon.
Dukungan terhadap pengembangan pariwisata, penataan infrastruktur, dan pelayanan publik menjadi topik yang mendominasi pembicaraan.
BACA JUGA:Debat Publik, ASTA: Berikan Kami Kesempatan untuk Mewujudkan Banyuasin Benar-benar Bangkit
Keduanya memiliki visi besar untuk membawa Banyuasin lebih maju, meskipun dengan pendekatan yang berbeda.
Dengan latar belakang kerja sama di masa lalu, persaingan antara Askolani dan Slamet menjadi semakin menarik untuk disimak.
Masyarakat Banyuasin kini dihadapkan pada pilihan yang cukup dilematis, apakah akan memberikan kepercayaan kepada Askolani untuk melanjutkan kepemimpinannya, ataukah memilih Pakde Slamet yang berjanji untuk memperbaiki berbagai kekurangan yang ada.