KORANHARIANBANYUASIN.ID - Kerokan adalah salah satu metode pengobatan tradisional yang populer di Indonesia.
Biasanya, kerokan dilakukan dengan cara menggosok bagian tubuh, terutama punggung, menggunakan benda tumpul seperti koin atau sendok yang diolesi minyak atau balsem.
Banyak masyarakat yang meyakini bahwa kerokan dapat menyembuhkan masuk angin dan memberikan rasa lega.
BACA JUGA:Kayu Rapat, Herbal Ajaib untuk Kesehatan Reproduksi Wanita
BACA JUGA:5 Penyakit yang Tidak Dianjurkan Mengonsumsi Jeruk Nipis, Apa Saja?
Meskipun kerokan dipercaya efektif oleh sebagian orang, pandangan medis terhadap praktik ini cukup beragam, terutama terkait manfaat dan risikonya.
Proses Kerokan dan Dampaknya pada Tubuh
Dari sudut pandang medis, kerokan bekerja dengan memberikan stimulasi mekanis pada kulit.
BACA JUGA:Salacca Wallichiana: Buah Mirip Salak yang Kaya Antioksidan dan Vitamin C
BACA JUGA:Daun yang Disukai Panda Ini Ternyata Miliki Segudang Khasiat Loh, Apa Saja? Simak Penjelasannya!
Gesekan yang terjadi saat kerokan menyebabkan pembuluh darah kapiler di bawah permukaan kulit mengalami pecah, yang memunculkan tanda merah atau kebiruan pada kulit.
Fenomena ini sering disebut sebagai "petechiae" atau "purpura" dalam istilah medis.
Banyak yang berpendapat bahwa kerokan membantu memperlancar aliran darah ke area yang digosok, sehingga meningkatkan sirkulasi darah dan memberikan efek relaksasi.
BACA JUGA:Efek Bagi Tubuh Saat Konsumsi Jeruk Nipis Setiap Hari, Bikin Kulit Glowing dan Berat Badan Ideal
BACA JUGA:Turunkan Risiko Batu Ginjal dan Kanker dengan Jeruk Nipis Setiap Hari