Buah-buahan tertentu, seperti apel atau pir, dapat memberikan rasa segar setelah makan, terutama jika makan utama memiliki rasa yang kuat atau berlemak.
Buah bisa membantu menetralkan rasa di mulut dan memberikan sensasi segar.
3. Memenuhi Kebutuhan Nutrisi Harian
Tidak semua orang sempat atau ingat untuk mengonsumsi buah di waktu-waktu tertentu.
Dengan menjadikan buah sebagai bagian dari hidangan penutup, mereka lebih mungkin memenuhi kebutuhan harian akan vitamin dan mineral yang terkandung dalam buah.
Namun, terdapat pula beberapa kekurangan.
Mengonsumsi buah setelah makan utama, terutama jika makanannya tinggi lemak atau protein, bisa memperlambat proses pencernaan buah.
Hal ini bisa menyebabkan fermentasi buah dalam usus yang dapat memicu perut kembung atau tidak nyaman bagi beberapa orang.
Jadi, Mana yang Lebih Baik?
Sebenarnya, baik makan buah sebelum maupun sesudah makan memiliki manfaatnya masing-masing dan bisa disesuaikan dengan kebutuhan atau kondisi kesehatan Anda.
Jika Anda ingin mengontrol nafsu makan dan mengurangi asupan kalori, makan buah sebelum makan bisa menjadi pilihan yang tepat.
Sebaliknya, jika ingin menambah serat atau sebagai penutup hidangan, makan buah sesudah makan juga tidak masalah.
Namun, untuk mereka yang memiliki gangguan pencernaan atau asam lambung, makan buah asam atau berserat tinggi sebaiknya dilakukan setelah makan untuk mengurangi risiko iritasi.
Jika Anda sering merasa perut kembung setelah makan buah, cobalah bereksperimen dengan waktu makan buah dan pilih waktu yang membuat Anda merasa nyaman.
Tips untuk Mengonsumsi Buah yang Sehat:
Hindari makan buah terlalu dekat dengan waktu makan utama untuk memberi waktu pencernaan yang baik.