BACA JUGA:ASN Dinkes Sumsel Jadi Korban Perampokan di Pemulutan, Mobil Honda Jazz Dibawa Kabur
Panca juga menegaskan bahwa dirinya tidak bermaksud menyalahkan Pemprov Sumsel, melainkan ingin memperkuat komitmen untuk mendukung program-program provinsi yang berdampak langsung pada masyarakat Ogan Ilir.
“Sedih rasanya jika kita harus menunggak utang atau dipaksa membuat utang baru, sementara pelayanan kesehatan di lapangan belum optimal. Ini akan menjadi bom waktu yang berdampak buruk di masa depan,” ungkapnya.
Ia menutup pidatonya dengan meminta maaf jika kebijakan yang diambil menimbulkan pro dan kontra.
BACA JUGA:ASN Dinkes Sumsel Jadi Korban Perampokan di Pemulutan, Mobil Honda Jazz Dibawa Kabur
Namun, ia menegaskan bahwa kebijakan tersebut semata-mata untuk kebaikan masyarakat Ogan Ilir, khususnya mereka yang tinggal di daerah pelosok.
“Kalaupun kebijakan ini dianggap salah, saya mohon maaf. Sebagai pemegang amanah, saya hanya ingin memastikan bahwa apa yang kami lakukan dapat bermanfaat bagi masyarakat Ogan Ilir,” tutupnya.
Sementara, Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Selatan, Elen Setiadi, menegaskan bahwa terkait kisruh BPJS di Ogan Ilir salam sekai tidak melibatkan atau terkendala dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumsel.
BACA JUGA:ASN Dinkes Sumsel Jadi Korban Perampokan di Pemulutan, Mobil Honda Jazz Dibawa Kabur
Pernyataan ini disampaikan Elen saat menanggapi laporan mengenai permasalahan layanan BPJS di Kabupaten Ogan Ilir. "Terkait BPJS tadi sudah dijelaskan. Dari provinsi tidak ada masalah," ujarnya.
Sebagai langkah antisipasi, Elen mengungkapkan bahwa pihaknya akan segera memanggil BPJS Kesehatan bersama pemerintah kabupaten/kota, termasuk Ogan Ilir.
Langkah ini bertujuan untuk memastikan permasalahan serupa tidak terulang di daerah lain.
"Nanti kita akan panggil pihak BPJS-nya, pemkab Ogan Ilir, dan kabupaten/kota lainnya," tambah Elen.