KORANHARIANBSNYUASIN.ID – Kebocoran pipa aliran minyak milik PT. MEDCO E&P diduga akibat sabotase, menyebabkan tumpahan minyak menggenangi aliran sungai di Desa Sungai Dua, Kecamatan Sungai Keruh.
Insiden ini memicu kekhawatiran warga setempat terkait keselamatan dan dampak lingkungan.
Mendapat laporan dari pemerintah desa, Camat Sungai Keruh, Dendi Suhendar, S.E, M.Si, segera berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), PT. MEDCO E&P, dan Polsek Sungai Keruh.
Pihak DLH Muba langsung mengirim Tim Ahli untuk mengambil sampel air tercemar, sementara Polsek Sungai Keruh bersama anggota Polres PALI melakukan identifikasi dan olah tempat kejadian perkara (TKP).
PT. MEDCO E&P bergerak cepat melokalisir tumpahan minyak di aliran sungai dan menghimbau warga agar tidak menyalakan api di sekitar lokasi.
Namun, sekitar pukul 14.30 WIB, tumpahan minyak tersebut terbakar hebat, menyebabkan kepanikan di kalangan warga.
BACA JUGA:Sekda Sumsel Edward Candra Harapkan Ground Breaking Pembangunan Pabrik CCO di Banyuasin Tetap Waktu
Seluruh personel gabungan berjibaku memadamkan api, dan setelah dua jam, api berhasil dipadamkan. Tidak ada korban jiwa maupun rumah warga yang terbakar akibat insiden ini.
Camat Sungai Keruh, Dendi Suhendar, menyampaikan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan PT. MEDCO E&P untuk segera membantu warga yang terdampak, terutama dalam memenuhi kebutuhan dasar seperti pangan dan air bersih.
Hal ini mengingat warga sementara waktu tidak diperkenankan menyalakan api untuk memasak di dapur.
“Kami juga meminta agar mobil pemadam milik Pertamina tetap siaga di lokasi guna mengantisipasi kemungkinan kebakaran kembali,” ujar Dendi.
BACA JUGA:Pelantikan Gubernur, Bupati dan Walikota Dijadwalkan Serentak : 6 Februari
Pihak PT. MEDCO E&P juga diminta bertanggung jawab dalam upaya pembersihan aliran sungai dan pemulihan lingkungan akibat pencemaran minyak.
Sementara itu, Tim DLH Muba masih melakukan analisis kualitas air sungai untuk menentukan tingkat kerusakan lingkungan.
Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya pengawasan ketat terhadap infrastruktur energi demi mencegah insiden serupa di masa depan.