Gatal Tak Tertahankan di Trimester Ketiga? Waspadai Penyebabnya!

Reporter: Apriyanti |

Editor: Apriyanti |

Sabtu , 29 Mar 2025 - 09:01

--Foto freepik

gatal tak tertahankan di trimester ketiga? waspadai penyebabnya!                            koranharianbanyuasin.id - gatal-gatal selama kehamilan merupakan kondisi yang umum terjadi.
namun, jika gatal dirasakan berlebihan, terutama di trimester ketiga, ibu hamil perlu waspada.
gatal yang parah dapat menjadi tanda kondisi serius yang memerlukan perhatian medis.
baca juga:mau wajah bercahaya di hari raya? hindari 5 makanan dan minuman ini saat puasa
baca juga:buah segar vs. jus: mana yang lebih sehat untuk tubuh?
salah satu kondisi yang sering dikaitkan dengan gatal di akhir masa kehamilan adalah kolestasis obstetri, gangguan hati yang dapat memengaruhi kesehatan ibu dan janin.
artikel ini akan membahas penyebab, bahaya, serta cara mengatasi gatal berlebihan di akhir kehamilan.
penyebab gatal berlebihan di akhir kehamilan
gatal yang muncul selama kehamilan dapat disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:
baca juga:bukan sekadar mitos! 7 makanan ini bisa mempercepat proses penuaan
baca juga:lemak bisa menumpuk! jangan lakukan 5 hal ini setelah makan
1. perubahan hormon
selama kehamilan, kadar hormon estrogen meningkat dan dapat menyebabkan sensasi gatal di berbagai area tubuh, terutama di perut dan paha.
2. peregangan kulit
baca juga:jangan remehkan! 8 tanda kecil yang bisa menjadi indikasi autoimun
baca juga:tampon vs. menstrual cup: kelebihan, kekurangan, dan keamanan penggunaannya
seiring pertumbuhan janin, kulit perut dan payudara meregang, yang dapat menyebabkan kulit menjadi lebih kering dan terasa gatal.
3. kolestasis obstetri
ini adalah gangguan hati yang menyebabkan penumpukan garam empedu dalam darah.
kondisi ini dapat menyebabkan gatal parah, terutama di telapak tangan dan kaki, tanpa disertai ruam.
4. puppp (pruritic urticarial papules and plaques of pregnancy)
kondisi ini ditandai dengan munculnya ruam merah yang terasa gatal, biasanya di perut, paha, dan bokong.
penyebab pasti belum diketahui, tetapi lebih sering terjadi pada kehamilan pertama.
5. reaksi alergi atau infeksi kulit
produk perawatan kulit, deterjen, atau pakaian tertentu dapat memicu alergi yang menyebabkan gatal.
selain itu, infeksi jamur juga bisa memperburuk kondisi kulit.
bahaya gatal berlebihan bagi ibu dan janin
meskipun sebagian besar gatal selama kehamilan bersifat ringan, beberapa kondisi seperti kolestasis obstetri dapat meningkatkan risiko komplikasi serius, seperti:
persalinan prematur
gangguan pernapasan pada bayi baru lahir
risiko bayi lahir mati (stillbirth) dalam kasus yang jarang terjadi
karena itu, jika ibu hamil mengalami gatal berlebihan tanpa penyebab yang jelas, segera konsultasikan dengan dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.
cara mengatasi gatal berlebihan di akhir kehamilan
jika gatal yang dirasakan masih tergolong ringan, beberapa langkah berikut dapat membantu mengurangi ketidaknyamanan:
- gunakan pelembap
aplikasikan pelembap bebas pewangi untuk menjaga kelembapan kulit dan mengurangi iritasi.
- hindari air panas
mandi dengan air panas dapat membuat kulit semakin kering dan memperparah gatal. gunakan air hangat atau dingin untuk mandi.
- kenakan pakaian longgar dan berbahan katun
pakaian yang terlalu ketat atau berbahan sintetis dapat memperburuk rasa gatal. pilih bahan yang menyerap keringat dengan baik.
- hindari produk yang mengandung zat kimia keras
sabun atau deterjen dengan pewangi dan bahan kimia keras dapat memicu iritasi kulit.
- konsumsi makanan sehat
pastikan tubuh mendapatkan nutrisi yang cukup, terutama vitamin a, c, dan e yang baik untuk kesehatan kulit.
- kompres dingin
mengompres area yang gatal dengan kain dingin dapat memberikan efek menenangkan.
- konsultasi dengan dokter
jika gatal semakin parah, terutama jika disertai dengan urin berwarna gelap, kelelahan berlebihan, atau kulit dan mata menguning, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
gatal berlebihan di akhir kehamilan dapat disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari perubahan hormon hingga kondisi serius seperti kolestasis obstetri.
meskipun sebagian besar kasus tidak berbahaya, penting bagi ibu hamil untuk mewaspadai gejala yang tidak biasa dan berkonsultasi dengan dokter jika diperlukan.
dengan perawatan yang tepat, ibu hamil dapat mengurangi ketidaknyamanan dan memastikan kesehatan dirinya serta janin tetap terjaga hingga persalinan tiba.

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran HARIAN BANYUASIN 30 MARET 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan