Pergantian Pelatih Lagi, Jonatan Christie: Butuh Waktu untuk Adaptasi

Jonatan Christie--Foto PBSI

KORANHARIANBANYUASIN.ID - Pemain tunggal putra Indonesia, Jonatan Christie, mengungkapkan rasa kagetnya atas pergantian pelatih yang kembali terjadi di sektor tunggal putra.

Belum genap setengah tahun sejak pelatih Mulyo Handoyo masuk menggantikan Irwansyah di akhir tahun 2024, kini posisi kepala pelatih kembali mengalami perubahan.

Mulai April 2025, posisi tersebut resmi dipegang oleh Indra Wijaya.

BACA JUGA:Comeback Gemilang: Tang/Tse Juara Badminton Asia Championships 2025

BACA JUGA:Skuad Sudirman Cup 2025: Jonatan Christie Jadi Mentor, Alwi dan Ubed Siap Unjuk Gigi

 

Yang membuat Jonatan semakin terkejut adalah kenyataan bahwa ia baru mengetahui pergantian ini saat sedang berlaga di ajang Badminton Asia Championships 2025.

Transisi cepat yang terjadi di tubuh pelatnas, menurutnya, cukup mengejutkan, meski ia tetap menghormati keputusan yang diambil pengurus.

 

“Ya, ngga tahu juga. Maksudnya kan baru 3-4 bulan pertandingan dengan pelatih lama. Mungkin sudah ada pertimbangan dan keputusan yang diambil pengurus. Kami sebagai atlet cuma menjalani saja,” ujar Jonatan saat ditemui di Pelatnas Cipayung, Rabu (16/4).

BACA JUGA:Liga 4 2024/2025: Perebutan Tiket Liga Nusantara Dimulai, Ini Hasil Drawing Lengkapnya

BACA JUGA:Perunggu BAC 2025, Antonius Budi Ariantho Ungkap Evaluasi Khusus untuk Ganda Putra Pelatnas

 

Jonatan juga menyampaikan bahwa ia belum sempat mendapatkan program latihan dari pelatih baru karena baru saja kembali dari turnamen.

Meski mengaku tidak terganggu secara langsung dengan perubahan ini, ia menekankan bahwa adaptasi tetap diperlukan setiap kali pergantian pelatih terjadi.

 

“Jangankan pergantian pelatih yang begitu cepat, setiap pelatih baru pasti ada adaptasi baru, harus kenal satu sama lain juga, apalagi bicara program segala macam, jadi butuh waktu dan tak cepat lah,” jelasnya.

BACA JUGA:Raih Perunggu BAC 2025, Ini Pesan Pelatih Kepada Jafar/Felisha

BACA JUGA:Dihentikan Wakil China, Leo/Bagas Bawa Pulang Medali Perunggu

 

Menurut Jonatan, tantangan terbesar bukan hanya memahami karakter pelatih, tetapi juga menyangkut bagaimana pelatih menyampaikan arahan di lapangan serta menyusun program latihan yang tepat.

Ia menyadari bahwa proses adaptasi ini membutuhkan waktu dan tidak bisa instan.

 

“Bukan sekadar tahu karakter masing-masing, tapi bagaimana cara penyampaian pelatih. Cara kasih tahu di lapangan dan kasih program di latihannya juga, jadi masih banyak yang belum dieksplor lebih. Tapi memang ini sudah jadi keputusan, ya sudah," tambahnya.

 

Dalam waktu dekat, Jonatan dijadwalkan tampil membela Indonesia di ajang Sudirman Cup 2025.

Ia tengah fokus mempersiapkan diri, meskipun masih dalam kondisi yang belum sepenuhnya pulih.

Tantangan fisik dan mental tentu menjadi bagian dari proses menuju turnamen besar tersebut.

 

Sebagai atlet senior, Jonatan tetap berusaha menjaga profesionalisme di tengah dinamika yang terjadi di tubuh pelatnas.

Ia berharap keputusan yang diambil pengurus bisa membawa dampak positif bagi perkembangan sektor tunggal putra ke depannya.

Meski adaptasi menjadi tantangan tersendiri, Jonatan siap menjalani proses itu demi hasil terbaik di lapangan.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan