Jejak Shuttlecock: Transformasi Kok dari 1840 hingga Era Digital 2025

--

KORANHARIANBANYUASIN.ID Shuttlecock atau kok adalah komponen penting dalam olahraga bulu tangkis.

Meski terlihat sederhana, kok memiliki sejarah panjang dan mengalami banyak transformasi sejak pertama kali digunakan dalam permainan yang menyerupai bulu tangkis pada abad ke-19.

Dari bahan alami seperti bulu angsa hingga material sintetis berteknologi tinggi, evolusi shuttlecock mencerminkan perkembangan teknologi olahraga dan peningkatan standar kompetisi dunia.

Awal Mula: Shuttlecock Era 1840-an

Permainan yang menjadi cikal bakal bulu tangkis, yaitu Poona, dimainkan oleh tentara Inggris di India pada awal abad ke-19.

Saat itu, shuttlecock terbuat dari gabungan bulu burung yang ditancapkan pada dasar kayu atau gabus.

Umumnya digunakan bulu ayam atau angsa, karena memiliki keseimbangan berat dan ketahanan yang baik.

Ketika olahraga ini dibawa ke Inggris pada tahun 1870-an dan mulai dikenal sebagai badminton, shuttlecock masih bersifat buatan tangan.

Bulu-bulu ditanamkan pada dasar gabus dan direkatkan dengan lem alami.

Karena tidak ada standarisasi, ukuran, jumlah bulu, dan berat shuttlecock bisa sangat bervariasi, yang berdampak pada konsistensi permainan.

Standarisasi dan Material Alami (1900–1950)

Seiring berkembangnya badminton sebagai olahraga resmi, terutama setelah pembentukan Badminton Association of England pada tahun 1893, mulai muncul usaha untuk menyeragamkan spesifikasi shuttlecock.

Pada awal abad ke-20, jumlah bulu distandarkan menjadi 16 helai, biasanya diambil dari bulu sayap kiri angsa untuk menghasilkan rotasi yang stabil.

Dasar kok masih menggunakan gabus yang dibungkus dengan kulit tipis.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan