Dinas PPPAPPKB Banyuasin Klarifikasi Soal Dana Rp800 Juta : Fokus ke Kampung KB dan Cegah Stunting!

Kepala Dinas PPPAPPKB Kabupaten Banyuasin Dra Yosi Zartini MM--
KORANHARIANBANYUASIN.ID - Terkait anggaran makan minum sebesar Rp800 juta yang mengalir ke Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPPAPPKB) Kabupaten Banyuasin, mendapat tanggapan dari kepala dinas, Dra. Yosi Zartini, MM.
Dalam klarifikasinya, Yosi menegaskan bahwa dana tersebut merupakan Dana Alokasi Khusus (DAK) yang dialokasikan pusat sebagai bentuk apresiasi atas keberhasilan Banyuasin menekan angka kelahiran.
“Dana itu bukan hibah sembarangan, bukan juga untuk belanja pribadi. Itu Dana Alokasi Khusus dari pemerintah pusat, dan penggunaannya telah ditentukan. Semua untuk mendukung kegiatan balai penyuluhan KB di 21 kecamatan di Kabupaten Banyuasin,” ujar Yosi dihubungi harianbanyuasin.id Senin 9 Juni 2025
BACA JUGA:Ratusan Pengunjung Nikmati Momen Lebaran Idul Adha Bareng Warga Binaan Lapas Sekayu
Menurut Yosi, Kabupaten Banyuasin dinilai berhasil oleh Kementerian Kependudukan dan Keluarga Berencana dalam mengendalikan angka kelahiran. Hasil kerja keras jajaran penyuluh KB, kader, hingga lini lapangan berbuah manis: Banyuasin memperoleh perhatian pusat dalam bentuk DAK senilai Rp800 juta.
“Ini bentuk penghargaan. Harapannya, tahun depan kami bisa mendapat lebih. Karena di beberapa daerah di Pulau Jawa, nilai DAK mereka bisa sampai Rp3 miliar,” ungkapnya.
Dana Rp800 juta itu digunakan untuk berbagai kegiatan strategis yang semuanya berpusat pada balai penyuluhan KB.
BACA JUGA:Ratusan Pengunjung Nikmati Momen Lebaran Idul Adha Bareng Warga Binaan Lapas Sekayu
Fokus utama mencakup pembinaan kampung KB di 21 kecamatan, penguatan peran Institusi Masyarakat Pedesaan (IMP), serta pelayanan KB bagi calon pengantin sebagai bagian dari upaya pencegahan stunting.
“Kegiatan ini menyentuh langsung akar persoalan. Kita tidak hanya bicara pengendalian kelahiran, tapi juga pencegahan stunting sejak dari hulunya,” kata Yosi.
Ia menambahkan, pelayanan KB bagi calon pengantin kini menjadi program unggulan karena menyasar edukasi sejak dini soal kesehatan reproduksi, jarak kelahiran anak, dan perencanaan keluarga yang matang.
Kabupaten Banyuasin memiliki 1.220 kader KB aktif yang tersebar di seluruh kecamatan. Selain itu, terdapat pula 1.671 kader stunting yang berperan besar dalam edukasi dan intervensi lapangan.
Keberadaan mereka, kata Yosi, menjadi kunci sukses implementasi program KB dan pencegahan stunting di tingkat akar rumput.