Ganda Putra Mandek Juara, Aryono Buka Suara: Sabar Saja, Tapi Jangan Diam!

Aryono Miranat--
Kilas Balik Pengalaman Aryono Saat Awal Melatih Ganda Putra
Menilik ke belakang, Aryono juga berbagi pengalamannya saat pertama kali mengambil alih sektor ganda putra dari pelatih legendaris Herry Iman Pierngadi.
Ia mengaku langsung melakukan "split" atau perombakan pasangan, karena melihat bahwa gaya bermain beberapa pemain mirip dan tidak saling melengkapi.
“Waktu pertama kali di ganda putra, saya langsung split karena melihat karakter permainan Bagas dengan Leo, Daniel dengan Fikri, yang tipe permainan mereka kurang lebih sama. Jadi perlu adaptasi sedikit lah,” ujar Aryono.
Langkah berani itu saat itu terbukti cukup efektif dan memberi warna baru pada permainan ganda putra.
Kini, ia berharap Antonius bisa mengambil langkah-langkah serupa bila memang dibutuhkan.
Kritik dan Harapan di Tengah Tekanan
Meskipun tekanan publik dan pengamat terus meningkat, Aryono menekankan bahwa menjadi pelatih utama bukan perkara mudah.
Ia mengingatkan pentingnya kesabaran dalam proses pembangunan tim, terutama saat regenerasi tengah berjalan dan lawan-lawan dari negara lain juga mengalami peningkatan.
Namun, kesabaran itu bukan berarti pasrah.
Justru harus dibarengi dengan kerja keras, evaluasi menyeluruh, serta keberanian untuk mengubah jika memang diperlukan.
Pesan Aryono Miranat menjadi refleksi penting bagi pelatih dan pencinta bulu tangkis tanah air.
Sorotan tajam kepada sektor ganda putra adalah hal yang wajar mengingat sejarah panjang dominasi sektor ini.
Namun, seperti kata Aryono, “sabar saja”, karena kemenangan sejati bukan hanya soal siapa yang tercepat sampai garis akhir, tapi siapa yang paling tahan menghadapi badai tekanan dan bisa bangkit kembali.
Semoga sektor ganda putra Indonesia bisa kembali menunjukkan tajinya di panggung dunia.