Tak Banyak yang Tahu, Buah Murbei Bisa Bantu Lawan Diabetes Tipe 2!

Murbei adalah buah yang kaya manfaat, terutama dalam membantu mengontrol kadar gula darah berkat kandungan senyawa DNJ-nya.--
BACA JUGA:Biji Wijen, Si Kecil yang Ampuh Menjaga Kesehatan Jantung
Dengan mengonsumsi murbei secara teratur, penderita diabetes tipe 2 dapat membantu tubuhnya menjaga kestabilan kadar gula darah, yang pada akhirnya bisa mencegah komplikasi serius seperti kerusakan saraf, ginjal, hingga gangguan jantung.
Lebih dari Sekadar DNJ
Selain mengandung DNJ, buah murbei juga kaya akan serat, vitamin C, zat besi, dan antioksidan seperti antosianin.
Serat dalam murbei membantu memperlambat penyerapan gula dalam tubuh, sedangkan antioksidan berperan dalam melawan peradangan dan stres oksidatif yang sering terjadi pada penderita diabetes.
Antioksidan antosianin dalam murbei juga berperan penting dalam meningkatkan sensitivitas insulin dan membantu metabolisme glukosa dalam tubuh.
Penelitian menunjukkan bahwa makanan kaya antosianin dapat membantu menurunkan risiko resistensi insulin dan menjaga kesehatan pembuluh darah.
Cara Mengonsumsi Murbei
Murbei bisa dikonsumsi dalam berbagai bentuk: dimakan langsung dalam keadaan segar, dikeringkan sebagai camilan sehat, atau diolah menjadi teh murbei, jus, bahkan selai tanpa tambahan gula.
Bagi penderita diabetes, disarankan untuk memilih murbei segar atau teh murbei tanpa pemanis tambahan agar manfaat pengontrol gula darahnya tetap optimal.
Namun demikian, seperti halnya makanan sehat lainnya, konsumsi murbei harus dilakukan secara seimbang dan tidak berlebihan.
Penting juga untuk tetap mengikuti pola makan sehat secara keseluruhan, aktif bergerak, dan rutin memeriksakan kadar gula darah.
Murbei adalah buah yang kaya manfaat, terutama dalam membantu mengontrol kadar gula darah berkat kandungan senyawa DNJ-nya.
Bagi penderita diabetes tipe 2 atau siapa pun yang ingin menjaga stabilitas gula darah, murbei bisa menjadi bagian dari pola makan sehat yang mendukung pengelolaan kadar glukosa secara alami.
Meski demikian, selalu konsultasikan dengan ahli gizi atau dokter sebelum menambahkan makanan baru ke dalam diet harian, terutama jika memiliki kondisi kesehatan tertentu.