BANNER ASKOLANI 2 PERIODE

Cara Ampuh Penanggulangan Kemiskinan

Hernayani,SE.MM (Statistisi Ahli Muda BPS Kabupaten Banyuasin)--

Sementara itu kemiskinan ekstrem didefinisikan, mereka yang hidup di bawah US $ 1,9 PPP per hari (word bank) tahun 2024 setara dengan Rp. 11.924, 13 per kapita per hari atau Rp. 362.692,14 perkapita perbulan.

Hasil pendataan Susenas Maret 2023, penduduk miskin dapat dikenali dari beberapa karakteristik antara lain karakteristik sosial demografi.

Dimana rumah tangga miskin cenderung mempunyai anggota rumah tangga lebih banyak dan rata-rata umur kepala rumah tangga miskin tercatat 50,40 tahun, lebih tinggi dibanding rata-rata umur kepala rumah tangga tidak miskin yang sebesar 49,82 tahun.

Serta rata-rata lama sekolah untuk kepala rumah tangga miskin yaitu 6,46 tahun.

Rumah tangga miskin juga perempuan sebagai kepala rumah tangga lebih banyak dibanding rumah tangga tidak miskin.

Penduduk miskin juga dapat dikenali melalui karakteristik pendidikan tertinggi yang ditamatkan kepala rumah tangga, persentase kepala rumah tangga miskin yang berpendidikan rendah (tidak tamat SD dan SD/sederajat) yakni 26,00 persen lebih tinggi dibanding rumah tangga tidak miskin sebesar 15,05 persen.

Selain itu dapat dilihat juga secara umum, dari jumlah penduduk miskin Kabupaten Banyuasin usia 15 tahun ke atas penduduk miskin tidak tamat SD sebesar 18,86 persen, tamat SD/SMP sebesar 61,62 persen dan tamat SMA ke atas sebesar 19,52 persen.

Sedangkan untuk angka partisipasi sekolah penduduk miskin Kabupaten Banyuasin untuk kelompok umur 7-12 tahun sebesar 100 persen dan usia 13-15 tahun sebesar 89,87 persen.

Karakteristik ketenagakerjaan, rumah tangga miskin menggantungkan hidupnya pada sektor pertanian sebesar 48,86 persen, dan kepala rumah tangga miskin berstatus sebagai pekerja informal.

Kepala rumah tangga miskin sebagian besar berstatus berusaha sendiri atau berusaha dibantu buruh tidak tetap/buruh tidak dibayar, yaitu sebesar 46,33 persen.

Berdasarkan status bekerja penduduk miskin di Kabupaten Banyuasin sebesar 42,58 persen adalah penduduk tidak bekerja (angkatan kerja + bukan angkatan kerja), bekerja di sektor informal sebesar 35,18 persen dan bekerja di sektor formal sebesar 22,24 persen.

Sementara berdasarkan sektor lapangan usaha penduduk miskin Banyuasin adalah bekerja di sektor pertanian sebesar 38,88 persen dan bekerja di sektor non pertanian sebesar 18,54 persen.

Penduduk miskin juga dapat diidentifikasi dari sisi pengeluaran per kapita. Pengeluaran per kapita merupakan pengeluaran rumah tangga dibagi dengan banyaknya anggota rumah tangga.

Pengeluaran per kapita makanan merupakan pengeluaran per kapita untuk makanan dibagi total pengeluaran per kapita makanan dan non makanan.

Dan ternyata pengeluaran per kapita penduduk miskin di Banyuasin cenderung lebih besar untuk pengeluaran makanan yaitu sebesar 69,51 persen dibanding dengan pengeluaran per kapita non makanan.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan