Hujan Deras Sebabkan Banjir, Jalan Penghubung Desa Rimba Alai dan Sidang Emas Tergenang
Hujan Deras Sebabkan Banjir, Jalan Penghubung Desa Rimba Alai dan Sidang Emas Tergenang--
KORANHARIANBANYUASIN.ID – Hujan deras yang mengguyur wilayah Bumi Sedulang Setudung pada Rabu (14/1/2025) menyebabkan genangan banjir yang merendam jalan penghubung antara Desa Rimba Alai dan Desa Sidang Emas. Banjir tersebut terjadi akibat luapan Sungai Mundu yang dangkal, sehingga tidak mampu menampung debit air yang meningkat drastis.
Menurut pantauan warga setempat, banjir sudah menjadi masalah tahunan setiap kali hujan deras turun. Debit air Sungai Mundu yang meluap menggenangi jalan utama, mengakibatkan aktivitas masyarakat terhambat. Jalan yang tergenang membuat transportasi sulit dilalui, baik oleh kendaraan roda dua maupun roda empat. Akibatnya, aktivitas ekonomi, pendidikan, dan pelayanan publik menjadi terganggu.
BACA JUGA:India Open 2025: Fajar/Rian Menangi Laga Rubber Game Hadapi Malaysia
Salah seorang warga Desa Rimba Alai, pendi (45), mengungkapkan bahwa genangan air setinggi lutut orang dewasa ini membuat warga harus berhati-hati ketika melintas.
“Setiap kali hujan deras, jalan ini pasti terendam. Kami harus berjalan kaki melewati genangan air, dan kendaraan harus berhenti. Situasi ini menyulitkan kami, terutama untuk mengangkut hasil tani ke pasar,” ujarnya.
Keluhan serupa juga disampaikan oleh warga Desa Sidang Emas. Mereka berharap agar pemerintah segera mengambil langkah konkret untuk mengatasi persoalan banjir ini.
BACA JUGA:Panggil Wali Siswa, Sampaikan Finalis Masuk ke PTN di SMAN 1 Banyuasin III
“Kami sudah terlalu sering mengalami banjir seperti ini. Aktivitas kami jadi terganggu, anak-anak tidak bisa pergi sekolah, dan hasil pertanian sulit dibawa ke luar desa. Kami berharap ada upaya normalisasi Sungai Mundu agar banjir tidak lagi terjadi,” tutur Sohar (38), salah satu warga desa.
Menurut para warga, dangkalnya Sungai Mundu merupakan penyebab utama banjir yang melanda wilayah ini. Sungai tersebut sudah lama tidak dinormalisasi, sehingga aliran air melambat dan mudah meluap ketika curah hujan tinggi.
Selain itu, sedimentasi dan sampah yang menumpuk di dasar sungai memperparah kondisi ini.