Libur Sekolah dan Nataru 2025, Jalintim Banyuasin Lumpuh
Kendaraan Menumpuk di Jalan Lingkar Pemkab Banyuasin tadi pagi--
KORANHARIANBANYUASIN.ID – Volume kendaraan di Jalan Lingkar Gerbang Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuasin Saterio dan Jalan Lintas Timur (Jalintim) mengalami lonjakan signifikan sejak pagi hari.
Kemacetan terjadi akibat meningkatnya aktivitas masyarakat selama libur sekolah dan menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025.
Pantauan di lapangan menunjukkan antrean kendaraan sepanjang lebih dari tiga kilometer di beberapa titik.
BACA JUGA:Macet di Banyuasin, Informasi Jalur Alternatif Tanpa Terjebak Macet dan Stres!
Kondisi ini dipicu oleh meningkatnya mobilitas warga yang hendak berlibur bersama keluarga, mengunjungi sanak saudara, atau berbelanja kebutuhan perayaan.
Jalan Lingkar Gerbang Pemkab Banyuasin, sebagai akses jalan Alternatif, terlihat penuh sesak dengan kendaraan pribadi, bus antarkota, dan truk logistik.
Menurut warga lonjakan ini terjadi setiap tahun pada periode yang sama, namun tahun ini tampaknya lebih parah akibat meningkatnya jumlah kendaraan yang melintas.
BACA JUGA:Kapolres Banyuasin Tegur Pengendara Melawan Arus di Jalintim
Satlantas Polres Banyuasin bersama instansi terkait telah diterjunkan untuk mengatur lalu lintas dan mengurai kemacetan.
"Kami telah menyiapkan sejumlah posko pemantauan di titik-titik rawan macet, terutama di simpang Jalan Lingkar Pemkab dan Jalintim. Tim kami juga bekerja sama dengan masyarakat untuk memastikan arus lalu lintas tetap berjalan meski padat," ujar Kapolres Banyuasin AKBP Rury Prastowo melalui Humas Polres Banyuasin.
Sejumlah pengemudi mengeluhkan minimnya alternatif jalur yang dapat digunakan untuk menghindari kemacetan.
BACA JUGA:Polres Banyuasin Gelar Operasi Lilin Musi 2024, Jenis Kendaraan Ini Dilarang Melintas!
"Dari arah Palembang ke Pangkalan Balai, perjalanan yang biasanya hanya memakan waktu satu jam kini bisa mencapai tiga jam. Kami berharap ada solusi jangka panjang untuk masalah ini," kata Andi, salah seorang pengemudi truk.
Tidak hanya itu, kondisi serupa juga terjadi di Jalintim yang merupakan jalur utama penghubung Sumatra Selatan dengan provinsi lain.