Sekda Erwin Ibrahim Buka Lokakarya Penyusunan Dokumen Perencanaan Pengendalian AIDS, TBC, dan Malaria

Rabu 23 Apr 2025 - 09:00 WIB
Reporter : Maidi
Editor : Mukri

KORANHARIANBANYUASIN.ID – Komitmen Kabupaten Banyuasin untuk membebaskan masyarakatnya dari penyakit menular serius kembali diperkuat.

Selasa (22/04), Sekretaris Daerah Kabupaten Banyuasin, Ir. Erwin Ibrahim, ST., MM., MBA., IPU ASEAN Eng, secara resmi membuka Lokakarya Penyusunan Dokumen Perencanaan Terkait AIDS, Tuberkulosis, dan Malaria (ATM) tahun 2025.

Lokakarya yang berlangsung selama tiga hari di ruang rapat Rampai Talang Bappeda & Litbang ini difasilitasi oleh Asosiasi Dinas Kesehatan (ADINKES), dan menjadi bagian penting dari program Resilient and Sustainable Systems for Health (RSSH) – sebuah inisiatif nasional yang bertujuan memperkuat sistem kesehatan dalam menghadapi tantangan penyakit menular.

Dalam sambutannya, Sekda Erwin menekankan pentingnya perencanaan yang terstruktur dan adaptif untuk menjawab tantangan penyakit menular yang terus berkembang.

“Kita tidak hanya butuh aksi cepat, tetapi juga strategi yang tepat. Setiap kabupaten/kota harus memiliki dokumen perencanaan yang jelas dan terarah dalam penanggulangan AIDS, TBC, dan Malaria,” tegasnya.

BACA JUGA:PKK Kecamatan Banyuasin III Kompak Majukan Program Pemberdayaan, Nabila Askolani: Sinergi Harus Terus Dikuatka

Ia juga menambahkan bahwa Pemerintah Kabupaten Banyuasin siap mendukung penuh inisiatif semacam ini.

“Kita ingin Banyuasin menjadi daerah yang bebas dari penyakit menular. Itu bukan mimpi, tapi tujuan yang bisa dicapai dengan kerja bersama,” ujarnya penuh optimisme.

Suasana lokakarya berlangsung dinamis dengan sesi diskusi, kerja kelompok, serta paparan strategi implementasi yang disesuaikan dengan kebutuhan lokal.

Para peserta tidak hanya menerima materi teknis, tetapi juga diajak berbagi pengalaman dan inovasi yang telah terbukti efektif di daerah masing-masing.

Sementara itu, Iskandar Z. Adisapoetra, perwakilan dari ADINKES, turut menegaskan bahwa pengendalian ATM bukan hanya tugas Dinas Kesehatan.

“Penyakit ini menyentuh semua lapisan masyarakat, dan solusinya pun harus lintas sektor. Pemerintah, swasta, tokoh masyarakat, hingga individu, semua punya peran,” kata Iskandar.

BACA JUGA:Komisi V Setuju Tes Potensi Akademik Jalur Prestasi, Tapi dengan Syarat

Ia juga menyoroti pentingnya peran aktif masyarakat dalam membangun kesadaran kolektif.

“Edukasi harus terus digalakkan. Saat masyarakat paham, mereka akan tahu bagaimana melindungi diri dan orang terdekat dari ancaman penyakit ini,” pungkasnya.

Tags :
Kategori :

Terkait