KORANHARIANBANYUASIN.ID - Dalam dunia konstruksi, pemilihan material bangunan sangat menentukan kualitas, kekuatan, dan efisiensi dari sebuah bangunan.
Dua bahan yang paling umum digunakan untuk dinding adalah bata merah dan bata ringan.
Masing-masing memiliki keunggulan dan kelemahan tersendiri.
Lalu, mana yang lebih baik digunakan untuk membangun rumah atau gedung?
1. Karakteristik dan Proses Produksi
Bata merah terbuat dari tanah liat yang dibakar dengan suhu tinggi hingga mengeras.
Proses ini membuat bata merah padat dan kuat secara struktural.
Sedangkan bata ringan (sering disebut hebel) dibuat dari campuran semen, pasir silika, air, dan bahan pengembang seperti aluminium pasta.
Proses produksinya dilakukan secara modern di pabrik, menggunakan autoclave (tekanan uap tinggi), sehingga menghasilkan bata berpori dan ringan.
2. Kekuatan dan Daya Tahan
Bata merah dikenal memiliki kekuatan tekan yang tinggi dan tahan terhadap cuaca ekstrem.
Karena padat, bata ini juga lebih tahan terhadap benturan.
Namun, bata merah bisa menyerap air lebih banyak sehingga rentan terhadap kelembapan jika tidak diplester dengan baik.
Sebaliknya, bata ringan memiliki kekuatan yang cukup baik namun tidak sekuat bata merah dalam hal daya tekan.
Meski demikian, bata ringan memiliki daya tahan yang cukup baik terhadap jamur dan tidak mudah menyerap air jika dilapisi dengan benar.