Hal senada juga disampaikan langsung oleh Siti Fadia.
Saat ditemui di Pelatnas Cipayung pada Rabu (18/6) lalu, ia membagikan pandangannya mengenai perkembangan mereka sejauh ini.
Fadia menyadari bahwa mereka sudah berada di jalur yang benar dalam hal kemampuan teknis, namun belum cukup kuat secara mental saat menghadapi situasi penentuan.
“Dari evaluasi kemarin, kami sudah bisa memberi perlawanan ke pemain papan atas. Kami selalu bisa ambil satu game nih, di game pertama, kalau nggak game kedua. Selalu rubber kalau lawan top elit. Cuma ya itu, kurang dari segi ketahanan mental dan pikiran,” jelas Fadia.
Ia menambahkan bahwa untuk mengatasi hal tersebut, ia dan Lanny sudah mulai membangun kebiasaan saling mengingatkan.
Namun, diakuinya bahwa kepercayaan diri mereka masih belum cukup kuat.
Ketika pertandingan memasuki gim ketiga, khususnya saat skor melewati angka 15, ia merasa bahwa faktor mental menjadi penentu utama.
“Di kepercayaan diri aja sih, karena kalau di situasi seperti itu, poin-poin kritis kan adu mental aja istilahnya. Apalagi kalau di game ketiga, poin 15 ke atas, hati dan pikirannya yang main,” ungkapnya.
Fadia juga menekankan pentingnya komunikasi terbuka antara pasangan ganda.
Menurutnya, membangun rasa percaya dan keterbukaan terhadap satu sama lain serta kepada pelatih adalah kunci untuk menemukan solusi saat terjadi kebuntuan.
“Intinya harus terbuka aja sih, sama pelatih dan partner. Kalau misalkan nggak yakin, nggak enak, ya ngomong aja. Karena kami kan main double, ya. Nggak bisa kalau yang nggak enak lalu diem aja, nggak cari solusi. Harus lebih dikomunikasikan,” tambahnya.
Perjalanan Fadia/Lanny memang belum sepenuhnya mulus, namun pengalaman mereka melawan pasangan-pasangan unggulan memberikan bekal yang sangat berharga.
Keberhasilan mencuri satu gim dari lawan-lawan tangguh menunjukkan bahwa kualitas mereka tidak jauh berbeda.
Tantangan terbesar kini adalah membangun kekuatan mental yang tangguh untuk bisa menyelesaikan pertandingan dengan kemenangan.
Dengan dukungan penuh dari tim pelatih serta evaluasi yang terus dilakukan, Fadia dan Lanny diyakini mampu berkembang menjadi pasangan ganda putri yang lebih solid.
Mereka masih muda dan punya waktu untuk terus tumbuh, baik secara teknis maupun mental.