Satu lagi senyawa penting yang menjadikan tomat sangat bermanfaat bagi jantung adalah likopen.
Senyawa ini merupakan antioksidan kuat yang memberi warna merah khas pada tomat.
Likopen telah terbukti secara ilmiah mampu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam darah. LDL yang terlalu tinggi bisa menumpuk di dinding arteri dan membentuk plak.
Plak inilah yang menjadi pemicu utama penyakit jantung koroner karena menyumbat aliran darah ke jantung.
Dengan mengonsumsi tomat secara rutin, kadar LDL bisa ditekan, sehingga risiko pembentukan plak pun menurun.
Selain itu, likopen juga membantu mencegah oksidasi kolesterol, yaitu proses ketika kolesterol bereaksi dengan radikal bebas dan menjadi lebih berbahaya bagi pembuluh darah.
Oksidasi ini merupakan salah satu pemicu utama terbentuknya peradangan kronis yang bisa memperburuk kondisi jantung.
Konsumsi tomat yang kaya likopen dapat menurunkan kemungkinan terjadinya proses ini secara alami.
Tak hanya itu, serat dalam tomat juga berperan penting.
Serat membantu mengurangi kadar kolesterol total dalam tubuh dengan mengikat kolesterol di sistem pencernaan dan membuangnya melalui kotoran.
Dengan begitu, kolesterol yang masuk ke dalam peredaran darah dapat ditekan.
Untuk mendapatkan manfaat maksimal, tomat bisa dikonsumsi dalam berbagai bentuk—baik mentah sebagai salad, dimasak dalam sup, maupun dibuat jus.
Bahkan, penelitian menunjukkan bahwa likopen dalam tomat justru lebih mudah diserap tubuh ketika sudah dimasak, seperti pada saus tomat atau sup tomat.
Kesimpulannya, tomat adalah pilihan cerdas untuk menjaga jantung tetap sehat.
Kombinasi antara kalium, vitamin C, serat, dan likopen menjadikan buah ini sebagai salah satu makanan terbaik untuk mencegah penyakit jantung.
Menambahkan tomat ke dalam menu harian bisa menjadi langkah sederhana namun sangat efektif untuk menjaga kesehatan jantung dalam jangka panjang.