Menurut Elen Setiadi, keberhasilan pembangunan jembatan ini menunjukkan pentingnya sinergi antara pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten dalam menciptakan pembangunan yang berkelanjutan dan bermanfaat bagi masyarakat.
Ia berharap dengan adanya Jembatan Air Lematang yang lebih kokoh, luas, dan aman, dapat memperkuat konektivitas antar desa serta meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar.
“Jaga dan rawat keberadaan jembatan ini, sehingga dapat terus memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat, tidak hanya untuk hari ini, tetapi juga untuk masa yang akan datang,” tandas Elen.
Sementara itu, Pj Bupati Muara Enim, Henky Putrawan, dalam laporannya menyampaikan bahwa sebelumnya masyarakat sekitar mengandalkan jembatan gantung sebagai akses utama dalam kegiatan sehari-hari.
Oleh karena itu, pembangunan jembatan permanen rangka baja ini menjadi sangat penting dan mendesak.
“Alhamdulillah, pada hari ini, jembatan permanen rangka baja di Desa Ujan Mas Lama telah selesai dan diresmikan oleh Pj Gubernur Sumatera Selatan,” ujar Henky.
Henky menjelaskan bahwa Jembatan Ujan Mas Lama ini terdiri dari tiga bentang dengan total panjang 140 meter dan lebar 7 meter.
Proyek ini memakan waktu selama empat tahun, dimulai pada tahun 2021 dan selesai pada tahun 2024, dengan total biaya sebesar Rp 33 miliar.
Ia juga menambahkan bahwa pada tahun 2024, akan dibangun bangunan pelindung (fender) untuk pilar jembatan dengan biaya sebesar Rp 3 miliar.
Serta lanjutan peningkatan jalan di seberang jembatan dengan biaya yang sama, yang semuanya berasal dari APBD Muara Enim 2024.
Henky berharap dengan adanya Jembatan Air Lematang Desa Ujan Mas Lama ini, dapat menunjang aktivitas masyarakat.
Meningkatkan kelancaran mobilitas barang dan jasa, sehingga semakin efisien serta mendukung pengembangan wilayah di Kecamatan Ujan Mas dan sekitarnya.