PANGKALAN BALAI - Petani duku di sejumlah desa di Banyuasin mengeluhkan bunga duku yang gugur akibat cuaca panas yang terjadi dalam beberapa hari terakhir.
Cuaca panas yang mencapai suhu di atas 30 derajat Celcius membuat bunga duku tidak bisa bertahan hidup dan akhirnya gugur.
Salah seorang petani durian di Desa Rimba Alai Pendi mengatakan, bunga duku di kebunnya sudah mulai gugur sejak awal pekan ini.
BACA JUGA:Lampu Warning Light Simpang Kedondong Tak Berfungsi
BACA JUGA:Korwil Jadi Pembina Upacara 3 SDN di Talang Kelapa
Menurutnya, cuaca panas yang terjadi saat ini sangat tidak menguntungkan bagi pertumbuhan bunga duku.
"Bunga duku itu kan butuh suhu yang sejuk, kalau panas seperti ini ya pasti gugur," katanya.
Pendi mengatakan, akibat bunga duku yang rontok, produksi duku tahun ini di kebunnya diperkirakan akan menurun. Ia memperkirakan, produksi durian tahun ini hanya sekitar 80% dari tahun lalu.
BACA JUGA:PAW Anggota DPRD Muba dari Partai PDI Perjuangan Resmi Dilantik
BACA JUGA:Pj Bupati dan Fraksi DPRD Berikan Tanggapan/Jawaban
Keluhan serupa juga disampaikan oleh petani Duku di Kelurahan Mulya Agung. Petani duku di sana, Suud mengatakan, bunga durian di kebunnya sudah gugur hingga 70%.
"Cuaca panas ini sangat merugikan petani duku. Banyak kembang duku tidak jadi buah karena panas," ujarnya.
Petani duku di sejumlah desa di Banyuasin berharap agar cuaca panas ini segera berakhir. Mereka berharap agar bunga duku yang masih tersisa bisa bertahan hidup dan menghasilkan buah duku. (ron)