PANEN JAGUNG PERDANA, SINERGI POLRI DAN SWASTA WUJUDKAN KETAHANAN PANGAN DI BANYUASIN

PANEN JAGUNG PERDANA, SINERGI POLRI DAN SWASTA WUJUDKAN KETAHANAN PANGAN DI BANYUASIN--

Kadus III Desa Meranti, Sopian, menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah memulai inisiatif panen jagung ini. Ia menyebut bahwa kehadiran Polsek Betung dan PT Citra Sembawa memberikan warna baru dalam pembangunan desa. Dirinya berharap ke depan kegiatan seperti ini bisa terus berlanjut dan diperluas ke bidang pertanian lainnya seperti padi, hortikultura, maupun peternakan.

“Kami dari desa sangat mendukung. Ini baru pertama kali, tapi hasilnya sudah terlihat. Ke depan kami siap kerja sama lagi,” ungkap Sopian.

Di sisi lain, Ketua Kelompok Tani yang tergabung dalam program ini menilai bahwa kegiatan panen perdana ini menjadi awal kebangkitan sektor pertanian di Suak Tapeh. Ia berharap hasil panen ini bisa dijadikan contoh bahwa dengan manajemen yang baik dan kolaborasi yang kuat, pertanian di Banyuasin bisa bangkit dan berdaya saing.

Program panen jagung ini sejatinya menjadi bagian dari upaya luas Polres Banyuasin dalam mendukung program nasional ketahanan pangan yang digagas oleh Mabes Polri. Dalam beberapa tahun terakhir, Polri telah mendorong jajaran di daerah untuk bersinergi dengan pemerintah daerah dan pihak swasta dalam mengelola lahan-lahan tidur menjadi lahan produktif.

Kabupaten Banyuasin sendiri memiliki potensi lahan pertanian yang sangat luas dan subur, yang bila dioptimalkan secara maksimal bisa menjadi tulang punggung ketahanan pangan di Sumatera Selatan. Terlebih dengan keberadaan perusahaan-perusahaan besar seperti PT Citra Sembawa, pola kolaboratif antara aparat, swasta, dan masyarakat bisa menjadi solusi praktis dalam menciptakan swasembada pangan.

Seiring dengan panen perdana ini, Polsek Betung berkomitmen untuk terus mendorong keberlanjutan program ketahanan pangan. Mereka akan melakukan pemantauan terhadap hasil produksi, pengolahan pascapanen, hingga pemasaran hasil pertanian agar tidak berhenti pada kegiatan seremonial semata, namun benar-benar memberikan dampak ekonomi yang nyata bagi masyarakat desa.

Pada akhir kegiatan, suasana keakraban dan kebersamaan tampak begitu kental. Para peserta panen saling berinteraksi, berbagi pengalaman, dan membicarakan rencana pertanian selanjutnya. Semangat gotong royong yang menjadi ciri khas masyarakat Banyuasin kembali tercermin dalam kegiatan ini.

Dengan keberhasilan panen jagung perdana ini, diharapkan kegiatan serupa bisa menjalar ke desa-desa lainnya, menjadikan Banyuasin sebagai salah satu lumbung pangan di Sumatera Selatan yang tidak hanya produktif, tetapi juga mandiri dan berdaya tahan tinggi menghadapi tantangan krisis pangan global di masa depan. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan