BANNER ASKOLANI 2 PERIODE

Kecil Tapi Berbahaya: Mikroplastik dan Risiko Kesehatan Jangka Panjang

Bahaya mikroplastik--Foto net

BACA JUGA:Bebas Uban Tanpa Pewarna Kimia, Gunakan Daun Pepaya dengan Cara Ini!pp

Penelitian menunjukkan bahwa partikel-partikel ini dapat menyebabkan reaksi inflamasi atau peradangan pada jaringan tubuh.

Peradangan kronis ini berisiko merusak sel-sel tubuh, yang dapat memicu berbagai penyakit kronis seperti penyakit jantung, diabetes, dan gangguan autoimun.

2. Menyebabkan Gangguan Hormonal

Mikroplastik mengandung berbagai bahan kimia berbahaya, termasuk zat aditif yang digunakan dalam pembuatan plastik seperti bisfenol A (BPA) dan ftalat.

Zat-zat ini dikenal sebagai pengganggu endokrin karena dapat meniru atau mengganggu fungsi hormon dalam tubuh.

Paparan bahan kimia ini dapat mengacaukan keseimbangan hormon yang penting untuk pertumbuhan, reproduksi, dan fungsi organ tubuh lainnya.

Efek jangka panjangnya bisa berujung pada masalah kesuburan, perkembangan janin yang terganggu, serta risiko terkena kanker tertentu.

3. Meningkatkan Risiko Penyakit Pernapasan

Mikroplastik tidak hanya ditemukan dalam makanan dan minuman, tetapi juga di udara yang kita hirup.

Partikel mikroplastik yang terhirup dapat mengendap di paru-paru dan menyebabkan iritasi serta kerusakan jaringan paru.

Dalam jangka panjang, hal ini dapat meningkatkan risiko terkena penyakit pernapasan seperti bronkitis, asma, atau penyakit paru obstruktif kronik (PPOK).

Bagi mereka yang sudah memiliki masalah pernapasan, paparan mikroplastik dapat memperburuk kondisi mereka.

4. Berpotensi Menyebabkan Keracunan

Mikroplastik dapat bertindak sebagai "spons" bagi bahan kimia berbahaya lainnya yang ada di lingkungan, seperti logam berat dan polutan organik.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan