Kontraktor Lokal Banyuasin Kecewa: Proyek Tak Dibayar, Hutang Menumpuk ke Tukang Bangunan
Idrus Tanjung kontraktor lokal Banyuasin--
KORANHARIANBANYUASIN. ID – Para kontraktor lokal di Kabupaten Banyuasin mengungkapkan kekecewaannya terhadap lambannya pembayaran proyek oleh pemerintah daerah.
Kondisi ini semakin memperburuk situasi ekonomi para kontraktor yang kini kesulitan membayar upah pekerja dan menanggung beban hutang.
Idrus Tanjung, salah satu kontraktor lokal, secara tegas menyalahkan lemahnya koordinasi antar Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang dinilai menjadi akar permasalahan ini.
BACA JUGA:Raspberry dan Kesehatan: Manfaatnya untuk Jantung, Kulit, dan Pencernaan
Ia mempertanyakan tanggung jawab Penjabat (PJ) Bupati Banyuasin, Muhammad Farid, dalam menjalankan roda pemerintahan.
"Kerja Apa Pemerintah Kalau Kas Kosong?"
Idrus mengkritik keras kondisi kas daerah yang dikabarkan kosong. "Kalau terus ada istilah kas lagi kosong, kan ini kerja gila. Masak sebuah pemerintahan bisa terjadi kas daerah kosong? Takutnya dana proyek diputar atau digunakan untuk pos kegiatan lain dulu, atau malah untuk kepentingan pribadi,” ujarnya.
BACA JUGA:Pemkab Banyuasin Perindah Pangkalan Balai, Taman Betuah dan Srikandi Jadi Daya Tarik Baru
Ia menyoroti lambannya Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) dalam mengeksekusi pembayaran proyek yang telah selesai. Bahkan beberapa kontrak yang siap dibayar justru tertunda akibat kendala teknis di Bank.
Para kontraktor mendesak beberapa langkah tegas untuk menyelesaikan masalah ini:
Evaluasi Tata Kelola Keuangan Pemda: PJ Bupati diminta mengevaluasi kinerja BPKAD yang dianggap menjadi penghambat pembayaran.
Pemanggilan Kepala BPKAD: Komisi II DPRD Banyuasin diminta memanggil Dra. Yuni Khairani untuk menjelaskan keterlambatan ini.
BACA JUGA:Ribuan Honorer Banyuasin Riang Gembira, Pergantian Tahun Jadi Kado Istimewa Lantaran Lulus PPPK
Perbaikan Koordinasi Antar OPD: Lemahnya komunikasi antar OPD disebut menjadi akar masalah yang harus diperbaiki.