Ikan Betok, Si Penjelajah Kolam yang Tidak Takut Kekeringan

Minggu 27 Apr 2025 - 15:27 WIB
Reporter : Apriyanti
Editor : Apriyanti

Struktur ini meningkatkan luas permukaan yang digunakan untuk menyerap oksigen dari udara.

Dengan kemampuan ini, ikan betok bisa bertahan hidup di kolam yang mulai mengering, bahkan berpindah ke lokasi baru yang lebih basah.

Adaptasi ini sangat berguna di lingkungan tropis yang rentan mengalami perubahan drastis antara musim hujan dan musim kemarau.

Selain bernapas langsung dari udara, ikan betok juga memiliki kemampuan “berjalan” di darat.

Dengan menggunakan sirip dadanya yang kuat, ikan ini mampu bergerak dari satu kolam ke kolam lain, terutama saat habitat asalnya mulai mengering.

Gerakannya di darat memang tidak secepat binatang darat sejati, tetapi cukup untuk menyelamatkan dirinya dari kekeringan yang mematikan.

Dari segi fisik, ikan betok memiliki tubuh yang kokoh, berwarna hijau kecokelatan hingga abu-abu, dengan sisik-sisik yang keras.

Ukurannya bervariasi, namun umumnya mencapai panjang sekitar 20–25 cm.

Selain kemampuannya bertahan hidup di lingkungan ekstrem, ikan betok juga dikenal sebagai ikan konsumsi yang cukup digemari di beberapa daerah.

Dagingnya yang gurih membuat ikan ini banyak dicari, baik untuk konsumsi rumah tangga maupun untuk dijadikan ikan peliharaan.

Kemampuan ikan betok dalam beradaptasi terhadap lingkungan menjadikannya simbol ketangguhan makhluk hidup menghadapi perubahan alam.

Tidak hanya menjadi sumber pangan, keberadaan ikan ini juga menunjukkan pentingnya menjaga ekosistem perairan dangkal yang rentan terhadap kerusakan akibat aktivitas manusia.

Dengan memahami keunikan ikan betok, kita diingatkan betapa luar biasanya alam dalam menciptakan makhluk-makhluk yang mampu bertahan di berbagai kondisi yang menantang.

Kategori :