Serat dalam tomat juga dapat membantu mengurangi risiko kanker usus besar dan penyakit divertikular.
Selain serat, tomat juga mengandung air dalam jumlah tinggi, yang membantu menjaga tubuh tetap terhidrasi dan mendukung fungsi pencernaan.
Konsumsi tomat secara teratur dapat membantu menjaga keseimbangan bakteri baik dalam usus, yang berperan penting dalam kesehatan pencernaan dan sistem kekebalan tubuh.
7. Mendukung Penurunan Berat Badan
Tomat adalah makanan yang rendah kalori dan kaya akan nutrisi, menjadikannya pilihan yang ideal untuk mereka yang ingin menurunkan berat badan.
Kandungan serat yang tinggi dalam tomat membuatnya lebih mengenyangkan, yang dapat membantu mengurangi asupan kalori harian.
Selain itu, tomat juga mengandung senyawa yang dapat membantu meningkatkan metabolisme dan pembakaran lemak.
Likopen dalam tomat juga telah terbukti membantu mengurangi kadar hormon ghrelin, yang dikenal sebagai "hormon lapar,".
Sehingga membantu mengontrol nafsu makan dan mencegah makan berlebihan.
Kombinasi antara rendah kalori, tinggi serat, dan kaya nutrisi menjadikan tomat makanan yang sangat baik untuk dimasukkan dalam diet penurunan berat badan.
8. Mengatur Gula Darah
Bagi mereka yang menderita diabetes atau berisiko terkena diabetes, tomat bisa menjadi tambahan yang sangat baik untuk diet mereka.
Tomat memiliki indeks glikemik yang rendah, yang berarti tidak akan menyebabkan lonjakan besar dalam kadar gula darah setelah dikonsumsi.
Selain itu, serat dalam tomat membantu memperlambat penyerapan gula dalam darah, yang penting untuk menjaga kadar gula darah tetap stabil.
Likopen dalam tomat juga memiliki potensi untuk membantu mengurangi peradangan yang terkait dengan resistensi insulin, sebuah kondisi yang dapat menyebabkan diabetes tipe 2.
Penelitian juga menunjukkan bahwa mengonsumsi tomat dapat membantu meningkatkan sensitivitas insulin, yang penting untuk pengelolaan gula darah.