Sikap Tak Sportif Atlet Bulu Tangkis Bikin Geger, Ini Penjelasan PBSI

Reporter: Apriyanti |

Editor: Apriyanti |

Rabu , 23 Apr 2025 - 10:27

Taufik Hidayat--Foto PBSI

KORANHARIANBANYUASIN.ID - Wakil Ketua Umum PBSI, Taufik Hidayat, buka suara terkait insiden yang melibatkan salah satu atlet bulu tangkis Indonesia yang dianggap menunjukkan sikap tidak sportif dalam sebuah pertandingan baru-baru ini.

Taufik menyayangkan tindakan tersebut, namun menegaskan bahwa PBSI tidak dapat menjatuhkan sanksi apa pun karena tidak ada aturan tertulis yang dilanggar.

"Sebenernya itu kan aturannya masih tabu ya, masih tabu dan kalau secara hukum enggak ada apa-apa. Cuma enggak sportif aja, balik lagi, gak sportif," ujar Taufik saat berbicara kepada wartawan.

Ia menjelaskan bahwa meskipun tindakan tersebut menimbulkan kontroversi di publik dan menuai kritik dari berbagai pihak, tak ada dasar hukum yang bisa digunakan untuk memberi hukuman kepada atlet bersangkutan.

Taufik menekankan bahwa PBSI tidak bisa serta-merta memberikan sanksi hanya karena ada penilaian moral atau etika yang dilanggar, tanpa dukungan regulasi yang jelas.

"Enggak bisa disanksi, kan nggak ada hukumnya. Kalau misalnya ada hukumnya, ada sanksi. Sanksinya ya inilah, media semua kan pasti menjawabnya," katanya.

Menurutnya, jika ingin ada sanksi, maka harus ada peraturan tertulis yang menjelaskan pelanggaran apa yang dilakukan serta sanksi apa yang bisa diberikan.

Namun, dalam kasus ini, aturan seperti itu tidak tersedia.

“Kalau sekarang dimaksudnya juga hukumnya pasal berapa, apa ini pelanggarannya,” sambungnya.

sikap tak sportif atlet bulu tangkis bikin geger, ini penjelasan pbsi                            koranharianbanyuasin.id - wakil ketua umum pbsi, taufik hidayat, buka suara terkait insiden yang melibatkan salah satu atlet bulu tangkis indonesia yang dianggap menunjukkan sikap tidak sportif dalam sebuah pertandingan baru-baru ini.
taufik menyayangkan tindakan tersebut, namun menegaskan bahwa pbsi tidak dapat menjatuhkan sanksi apa pun karena tidak ada aturan tertulis yang dilanggar.
"sebenernya itu kan aturannya masih tabu ya, masih tabu dan kalau secara hukum enggak ada apa-apa. cuma enggak sportif aja, balik lagi, gak sportif," ujar taufik saat berbicara kepada wartawan.
baca juga:jonatan christie didaulat sebagai kapten tim sudirman cup 2025
baca juga:sakit, rankireddy/shetty ditarik dari tim india di sudirman cup 2025
ia menjelaskan bahwa meskipun tindakan tersebut menimbulkan kontroversi di publik dan menuai kritik dari berbagai pihak, tak ada dasar hukum yang bisa digunakan untuk memberi hukuman kepada atlet bersangkutan.
taufik menekankan bahwa pbsi tidak bisa serta-merta memberikan sanksi hanya karena ada penilaian moral atau etika yang dilanggar, tanpa dukungan regulasi yang jelas.
"enggak bisa disanksi, kan nggak ada hukumnya. kalau misalnya ada hukumnya, ada sanksi. sanksinya ya inilah, media semua kan pasti menjawabnya," katanya.
baca juga:gregoria absen di sudirman cup 2025, ester nurumi siap ambil alih peran
baca juga:jelang sudirman cup 2025: gregoria mariska sakit, bakal batal berangkat?
menurutnya, jika ingin ada sanksi, maka harus ada peraturan tertulis yang menjelaskan pelanggaran apa yang dilakukan serta sanksi apa yang bisa diberikan.
namun, dalam kasus ini, aturan seperti itu tidak tersedia.
“kalau sekarang dimaksudnya juga hukumnya pasal berapa, apa ini pelanggarannya,” sambungnya.
baca juga:setelah 38 tahun, indonesia bidik jadi tuan rumah sudirman cup 2027
baca juga:setelah ginting dan lee zii jia, viktor axelsen juga aktifkan protected ranking
taufik juga mengingatkan bahwa kejadian serupa pernah terjadi di masa lalu, namun tetap tidak bisa ditindaklanjuti secara hukum karena tidak ada payung aturan yang menaunginya.
bahkan, saat itu wasit dan referee pun tidak menegur atlet yang bersangkutan, yang menunjukkan bahwa memang tidak ada ketentuan resmi yang dilanggar.
“dulu ada pernah kejadian. enggak bisa apa-apa juga. berarti kan mereka wasit, lagi referee juga enggak menegur. bagaimana kan berarti memang nggak ada aturan. itu balik lagi ke jiwa kitanya aja, jiwa atletnya bagaimana,” tutup taufik.
pernyataan ini menunjukkan bahwa pbsi berada dalam posisi serba sulit ketika berhadapan dengan perilaku tak sportif yang tidak melanggar aturan tertulis.
di satu sisi, pbsi ingin menegakkan nilai-nilai sportivitas dan etika dalam olahraga. namun di sisi lain, lembaga ini juga terikat pada peraturan yang berlaku secara resmi.
kasus ini menjadi bahan refleksi bagi dunia olahraga nasional, terutama dalam hal perlunya pembaruan atau penambahan regulasi yang menyangkut etika dan sikap di lapangan.
tanpa aturan yang tegas, tindakan yang tak mencerminkan semangat fair play seperti ini akan terus terjadi tanpa bisa diberi efek jera.
diharapkan ke depan, pbsi dan federasi olahraga lainnya bisa memperkuat sistem regulasi agar bisa menjawab tantangan zaman sekaligus menjaga semangat sportivitas yang menjadi jiwa olahraga sejati.

Tag

Share

Koran Terkait

Kembali ke koran edisi HARIAN BANYUASIN 24 APRIL 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan