Serat tidak hanya memperlancar buang air besar, tetapi juga merangsang aktivitas otot-otot di saluran pencernaan.
Ini sangat penting agar makanan dapat bergerak secara efisien dari lambung hingga ke usus besar.
Dengan meningkatnya pergerakan usus, proses pencernaan akan berlangsung lebih optimal dan mencegah terjadinya gangguan seperti kembung, perut terasa penuh, dan nyeri di bagian perut bawah.
Mendukung Pertumbuhan Bakteri Baik
Usus manusia dihuni oleh triliunan mikroorganisme, termasuk bakteri baik yang berperan penting dalam sistem kekebalan dan pencernaan.
Serat dalam ubi jalar, khususnya serat larut, berfungsi sebagai prebiotik—yaitu makanan bagi bakteri baik.
Ketika bakteri baik mendapatkan cukup nutrisi, mereka akan berkembang biak dan membantu menjaga keseimbangan mikrobiota usus.
Kondisi ini berpengaruh langsung terhadap kesehatan tubuh secara keseluruhan, termasuk pengaturan berat badan, kadar gula darah, dan mood.
Menurunkan Risiko Gangguan Pencernaan Serius
Konsumsi serat yang cukup dari ubi jalar juga dapat membantu menurunkan risiko gangguan pencernaan yang lebih serius, seperti wasir dan divertikulitis.
Wasir terjadi akibat tekanan berlebihan saat buang air besar, yang bisa dicegah dengan feses yang lebih lunak berkat konsumsi serat.
Sementara itu, divertikulitis—radang pada kantong kecil di dinding usus besar—dapat diminimalkan dengan pola makan tinggi serat yang menjaga pergerakan usus tetap teratur dan sehat.
Memasukkan ubi jalar ke dalam menu harian adalah langkah sederhana namun efektif untuk mendukung sistem pencernaan yang sehat.
Selain nikmat dan mudah diolah, ubi jalar juga membawa manfaat besar bagi tubuh, terutama karena kandungan seratnya yang tinggi.
Baik direbus, dipanggang, maupun dikukus, ubi jalar tetap menyimpan khasiat yang luar biasa.
Jadi, jangan ragu untuk menjadikannya bagian dari gaya hidup sehat Anda demi saluran cerna yang lebih kuat dan bebas masalah.