2. Penderita Gangguan Ginjal
Manggis mengandung senyawa aktif yang bisa memperberat kerja ginjal, terutama jika dikonsumsi dalam jumlah banyak atau dalam bentuk suplemen kulit manggis.
Pada pasien dengan gangguan ginjal kronis, penumpukan zat tertentu dari buah ini bisa menyebabkan ketidakseimbangan elektrolit atau bahkan memperparah kondisi ginjal.
Selain itu, tingginya kadar antioksidan dalam bentuk ekstrak bisa mengganggu metabolisme tubuh jika tidak dikelola dengan baik oleh ginjal yang bermasalah.
3. Penderita Gangguan Pembekuan Darah atau yang Mengonsumsi Obat Pengencer Darah
Kandungan xanthone dalam manggis memiliki efek penghambat pembekuan darah.
Ini bisa berisiko bagi orang yang sudah mengonsumsi obat antikoagulan seperti warfarin atau aspirin.
Kombinasi manggis dan obat tersebut bisa memperbesar risiko perdarahan, terutama jika terjadi cedera ringan atau prosedur medis seperti pencabutan gigi.
Orang dengan hemofilia atau gangguan pembekuan lainnya juga sebaiknya menghindari konsumsi manggis secara berlebihan.
4. Penderita Alergi Buah Tropis
Sebagian orang mungkin mengalami reaksi alergi setelah mengonsumsi manggis, meskipun kasusnya tergolong langka.
Gejala yang muncul bisa berupa gatal-gatal, pembengkakan bibir atau lidah, hingga sesak napas.
Jika Anda memiliki riwayat alergi terhadap buah tropis seperti durian, rambutan, atau nangka, sebaiknya hati-hati saat pertama kali mengonsumsi manggis.
Manggis memang buah yang bermanfaat bagi kesehatan, namun tetap perlu dikonsumsi dengan bijak.
Bagi penderita diabetes, gangguan ginjal, gangguan pembekuan darah, atau alergi buah tropis, manggis sebaiknya dikonsumsi dalam jumlah kecil atau dihindari sama sekali jika ada gejala yang mencurigakan.
Selalu konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi sebelum menjadikan manggis sebagai bagian dari terapi atau diet harian, terutama jika Anda memiliki riwayat penyakit tertentu.