- Dampak:
Aliran darah yang tidak memadai dapat memperlambat proses penyembuhan, membuat luka menjadi lebih rentan terhadap infeksi dan memperpanjang waktu yang diperlukan untuk sembuh.
Dalam kasus yang parah, luka yang tidak sembuh dapat berkembang menjadi ulkus kaki diabetik, yang berpotensi memerlukan amputasi.
2. Kerusakan Saraf (Neuropati Diabetik)
- Mekanisme Kerusakan:
Diabetes dapat menyebabkan neuropati diabetik, yaitu kerusakan saraf akibat kadar glukosa darah yang tinggi.
Saraf-saraf di ekstremitas seperti kaki dan tangan dapat mengalami kerusakan, menyebabkan hilangnya rasa atau sensasi pada area tersebut.
- Dampak:
Tanpa sensasi atau rasa pada area yang terkena, penderita diabetes mungkin tidak menyadari luka atau infeksi yang terjadi.
Hal ini membuat mereka kurang waspada terhadap cedera kecil yang dapat berkembang menjadi luka serius. Selain itu, kurangnya rasa dapat menyebabkan luka tidak mendapatkan perhatian medis yang diperlukan.
3. Penurunan Sistem Kekebalan Tubuh
- Mekanisme Penurunan Kekebalan:
Kadar glukosa darah yang tinggi dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh.
Sel-sel kekebalan, seperti neutrofil dan makrofag, yang bertanggung jawab untuk melawan infeksi dan memperbaiki jaringan, tidak berfungsi secara optimal ketika kadar gula darah tinggi.
- Dampak:
Kekebalan tubuh yang terganggu mengurangi kemampuan tubuh untuk melawan infeksi dan membersihkan luka.