Konsumsi Ikan Saat Hamil: Kunci Perkembangan Otak Janin dan Cegah Autisme

KORANHARIANBANYUASIN.ID - Ikan merupakan salah satu sumber protein hewani yang sangat bermanfaat bagi ibu hamil.

Kandungan nutrisi dalam ikan seperti asam lemak omega-3, vitamin D, yodium, dan selenium, sangat penting untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan otak janin.

Oleh karena itu, para ahli kesehatan menyarankan ibu hamil untuk mengonsumsi sekitar 2-3 porsi makanan laut rendah merkuri setiap minggu.

BACA JUGA:Benarkah Minum Air Es Saat Haid Bisa Sebabkan Kista? Ini Faktanya!

BACA JUGA:Jangan Remehkan Gula Darah Rendah, Bahayanya Bisa Fatal!

Salah satu alasan utama di balik anjuran ini adalah pentingnya asam lemak omega-3, terutama DHA (docosahexaenoic acid), dalam proses pembentukan dan perkembangan sistem saraf pusat janin.

DHA berperan penting dalam membentuk struktur otak dan retina, serta mendukung perkembangan kognitif yang optimal sejak dalam kandungan.

Menariknya, sebuah studi dari Harvard Medical School menemukan bahwa konsumsi ikan selama kehamilan tidak hanya baik untuk otak janin, tetapi juga berpotensi mengurangi risiko bayi lahir dengan kondisi autisme.

BACA JUGA:Sedang Diare? Stop Lakukan Hal Ini Jika Tak Ingin Masuk Rumah Sakit

BACA JUGA:Tenggorokan Sakit Saat Menelan? Ini 7 Penyebab yang Perlu Diwaspadai

Penelitian ini mengamati ribuan ibu hamil dan anak-anak mereka, dan hasilnya menunjukkan bahwa anak-anak yang ibunya rutin mengonsumsi ikan selama kehamilan memiliki risiko lebih rendah hingga 20 persen untuk mengalami gangguan spektrum autisme (autism spectrum disorder).

Temuan tersebut juga dilansir oleh New York Post, yang menekankan bahwa konsumsi ikan dalam jumlah yang tepat dan dari jenis yang aman dapat memberikan perlindungan tambahan terhadap risiko gangguan perkembangan saraf, seperti autisme.

Meski belum sepenuhnya dipahami mekanisme pastinya, para peneliti menduga bahwa nutrisi dalam ikan membantu membentuk koneksi saraf yang sehat selama masa kehamilan.

BACA JUGA:Dibalik Manfaat Terapi Ikan, Ada Risiko Serius yang Mengintai