Sumsel Jadi Garda Terdepan Swasembada Pangan, Zulhas Dorong Kolaborasi Nasional
Zulhas saat memimpin Rakor Bidang Pangan di Griya Agung Palembang, Senin 13 Januari 2025.--Foto humaspemprovsumsel
BACA JUGA:Tragis! Seorang Penderita Tuna Rungu Wicara di Prabumulih Tewas Tersenggol Babaranjang
“Harga gabah akan naik menjadi Rp6.500 per kilogram, sementara jagung akan dibeli Bulog mulai Februari dengan harga Rp5.500 per kilogram. Ini untuk memastikan kesejahteraan petani dan mendukung swasembada pangan,” tambahnya.
Pj Gubernur Sumsel, Elen Setiadi, melaporkan bahwa produksi beras Sumsel tahun 2024 mencapai 1,63 juta ton, dengan konsumsi hanya 846 ribu ton.
Sehingga mencatat surplus 789 ribu ton. Selain beras, Sumsel juga telah swasembada ikan dan telur ayam ras, dengan surplus masing-masing sebanyak 115 ribu ton dan 76 ribu ton.
“Sebagian surplus pangan ini dikirim ke provinsi lain seperti Jakarta, Banten, dan Jawa Barat. Namun, kebutuhan komoditas yang masih kurang tetap didatangkan dari provinsi lain melalui kerja sama antar daerah (KAD),” jelas Elen.
Upaya Strategis untuk Pangan Berkelanjutan
Guna mendukung ketahanan pangan, Sumsel terus melakukan berbagai percepatan, termasuk:
Penyelesaian Proyek Strategis Nasional (PSN), stabilisasi harga pangan.
Pengembangan usaha kecil menengah (UMK), pengentasan kemiskinan dan stunting.
Selain itu, perekonomian Sumsel tumbuh sebesar 4,9% pada tahun 2024, tertinggi kedua di Sumatera, meski angka kemiskinan masih berada di atas rata-rata nasional, yaitu 10,97%.
Sebagai langkah konkret, Pemprov Sumsel menandatangani MoU dengan PT Belitang Jaya untuk pengembangan lahan sawah dan pembangunan penggilingan padi modern.
“Kolaborasi ini diharapkan mampu meningkatkan produksi pangan Sumsel, sekaligus menjadi model bagi daerah lain dalam mendukung swasembada pangan nasional,” tutup Elen.
Program swasembada pangan yang didorong di Sumsel ini menjadi bukti komitmen pemerintah dalam mencapai ketahanan pangan nasional dan meningkatkan kesejahteraan petani.