Beberapa penyakit autoimun, seperti alopecia areata, menyebabkan rambut rontok dalam bentuk tambalan kecil di kulit kepala atau bagian tubuh lainnya.
Dalam beberapa kasus, rambut rontok bisa meluas dan menyebabkan kebotakan.
I. Kebingungan dan Masalah Kognitif
Penyakit autoimun seperti lupus bisa menyebabkan masalah kognitif, seperti kebingungan, kesulitan konsentrasi, atau kehilangan ingatan jangka pendek.
4. Diagnosis Penyakit Autoimun
Mendiagnosis penyakit autoimun bisa menjadi tantangan, karena gejalanya sering kali tidak spesifik dan bisa menyerupai banyak kondisi lain.
Namun, ada beberapa tes dan prosedur yang dapat membantu dalam diagnosis:
- Tes Darah: Tes darah dapat digunakan untuk mendeteksi keberadaan autoantibodi (antibodi yang menyerang sel-sel tubuh sendiri) dan mengukur tingkat peradangan dalam tubuh.
Tes untuk antibodi antinuklear (ANA) sering digunakan sebagai langkah awal dalam mendeteksi penyakit autoimun.
- Pemeriksaan Fisik: Pemeriksaan fisik oleh dokter, termasuk pengecekan sendi untuk tanda-tanda pembengkakan atau nyeri, serta pemeriksaan kulit untuk ruam atau perubahan lainnya, dapat membantu dalam diagnosis.
- Biopsi: Dalam beberapa kasus, dokter mungkin akan mengambil sampel jaringan (biopsi) dari organ yang terkena untuk analisis lebih lanjut.
- Pencitraan: Tes pencitraan seperti sinar-X, MRI, atau CT scan dapat digunakan untuk memeriksa organ dalam dan jaringan yang mungkin terkena dampak dari penyakit autoimun.
5. Pengobatan dan Manajemen Penyakit Autoimun
Meskipun tidak ada obat yang dapat menyembuhkan penyakit autoimun, ada berbagai pendekatan pengobatan yang dapat membantu mengelola gejala dan memperlambat perkembangan penyakit:
A. Obat Anti-inflamasi
Obat anti-inflamasi nonsteroid (NSAID) seperti ibuprofen atau naproxen dapat membantu mengurangi peradangan dan nyeri pada sendi.