Timun Dapat Menyebabkan Produksi Gas Berlebih
Bagi penderita GERD, gas berlebih dalam perut bisa menjadi masalah serius karena dapat meningkatkan tekanan di dalam perut dan memperburuk refluks asam.
Timun, terutama jika dikonsumsi dalam keadaan mentah, mengandung senyawa yang dapat memicu produksi gas berlebih.
Ini terjadi karena senyawa dalam timun, seperti cucurbitacin, dapat menyebabkan iritasi pada lambung dan memperlambat proses pencernaan, sehingga menghasilkan lebih banyak gas.
Gas ini kemudian bisa menyebabkan perut kembung, sendawa berlebihan, dan mendorong asam lambung naik ke kerongkongan.
Timun Sulit Dicerna
Meskipun timun kaya akan serat, yang seharusnya baik untuk pencernaan, beberapa penderita GERD mungkin mendapati bahwa timun justru memperburuk gejala mereka.
Ini disebabkan oleh kandungan kulit dan biji timun yang sulit dicerna oleh sebagian orang.
Proses pencernaan yang lebih lambat dapat menyebabkan perut terasa penuh lebih lama, yang pada gilirannya meningkatkan tekanan pada lambung.
Kondisi ini meningkatkan kemungkinan refluks asam lambung naik ke kerongkongan.
Penderita GERD yang memiliki lambung sensitif mungkin juga akan mengalami iritasi setelah makan timun, terutama jika dikonsumsi dalam jumlah besar atau dalam keadaan mentah.
Efek Samping Pendinginan
Timun dikenal memiliki efek pendinginan alami pada tubuh.
Meski ini dianggap baik dalam menjaga suhu tubuh, bagi penderita GERD, efek pendinginan ini justru bisa mempengaruhi sistem pencernaan.
Suhu dingin dari timun dapat memperlambat kerja enzim-enzim pencernaan, yang menyebabkan makanan berada di lambung lebih lama.
Ketika makanan tetap berada di lambung dalam waktu yang lebih lama, produksi asam lambung akan meningkat untuk membantu proses pencernaan.