Peningkatan asam lambung ini bisa memperparah gejala GERD, seperti mulas dan sensasi terbakar di dada.
Reaksi pada Sistem Pencernaan
Beberapa orang dengan GERD mungkin juga memiliki sensitivitas atau intoleransi terhadap sayuran tertentu, termasuk timun.
Meski tidak terlalu umum, beberapa orang bisa merasakan iritasi lambung setelah mengonsumsi timun, yang memperburuk gejala GERD.
Reaksi ini biasanya terjadi karena lambung yang sudah meradang atau sensitif menjadi lebih rentan terhadap makanan yang sulit dicerna atau menghasilkan gas berlebih.
Hal ini mengakibatkan perut menjadi tidak nyaman dan asam lambung lebih mudah naik.
Bagaimana Menghindari Gejala GERD dari Konsumsi Timun?
Jika Anda penderita GERD tetapi tetap ingin menikmati timun, ada beberapa cara yang bisa dicoba untuk mengurangi risiko kambuhnya gejala.
Salah satunya adalah dengan mengupas kulit timun dan membuang bijinya, karena kedua bagian ini sering kali lebih sulit dicerna dan bisa memicu gas.
Selain itu, Anda juga bisa mencoba mengonsumsi timun dalam jumlah kecil atau memasaknya terlebih dahulu agar lebih mudah dicerna.
Namun, jika timun terus menyebabkan gejala GERD meskipun sudah diolah dengan cara yang berbeda, sebaiknya hindari sayuran ini sama sekali.
Konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi untuk menemukan alternatif makanan yang lebih aman bagi kondisi Anda.
Timun memang menyegarkan dan kaya manfaat, namun bagi penderita GERD, sayuran ini bisa menjadi pemicu naiknya asam lambung.
Kandungan air yang tinggi, potensi gas berlebih, serta sulitnya timun dicerna oleh beberapa orang membuatnya tidak dianjurkan untuk dikonsumsi setiap hari.
Jika Anda menderita GERD dan mengalami gejala setelah makan timun, sebaiknya batasi atau hindari sayuran ini untuk mencegah refluks asam yang lebih parah.